Aksi 22 Mei - Fakta Demo Bawaslu Ricuh hingga Kompleks Parlemen di Senayan Ditutup
Aksi 22 Mei - Fakta Demo Bawaslu Ricuh hingga Kompleks Parlemen di Senayan Ditutup
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
Sebelumnya, polisi awalnya berhasil mengamankan satu orang pada pukul 22.30 WIB.
Dan pada akhirnya pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah massa yang berusaha menyerang aparat kepolisian.
Negosiasi pihak kepolisian dengan tokoh masyarakat
Pihak kepolisan dengan tokoh masyarakat melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat.
Negosiasi dilakukan agar para pendemo dapat membubarkan diri.
Bahkan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hari Kurniawan hingga turun tangan.
Beberapa orang pendemo mengatakan, akan berjanji mundur jika teman-teman mereka yang diamankan segera dibebaskan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan pun merespon hal tersebut.
Ia mengatakan, pihak kepolisian tidak akan mengamankan seseorang jika dirinya tidak bersalah.
Komplek parlemen di Senayan ditutup
Dengan adanya aksi 22 Mei, kompleks Parlemen di Senayan ditutup.
Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta telah digembok sejak Selasa malam.
Ketua DPR Bambang Soesatyo berpesan kepada sekjen, ia tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan kepada anggota DPR/MPR/DPD beserta seluruh stafnya di tengah isu ancaman dan penumpang gelap yang ingin memanfaatkan kemurnian aksi massa.
Hal tersebut dikatakan kepada wartawan pada Selasa (12/5/2019) malam.