LIVE STREAMING Kondisi Terkini Gedung Bawaslu hingga Area Jatibaru, Stasiun Tanah Abang Ditutup
Inilah link live streaming kondisi terkini Gedung Bawaslu, area Jatibaru, hingga Tanah Abang. Terbaru, Stasiun Tanah Abang ditutup.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sementara itu, imbas dari kericuhan yang terjadi di Tanah Abang, PT Kereta Commuter Indonesia memutuskan untuk menutup Stasiun Tanah Abang.
VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba menyarankan, pengguna KRL masyarakat yang hendak naik dan bertujuan ke Stasiun Tanah Abang, bisa mencari alternatif stasiun lain untuk stasiun keberangkatan atau tujuannya.
"Pengguna dengan tujuan Stasiun Tanah Abang dapat menggunakan Stasiun Karet, Sudirman, maupun Duri,” ucap Anne melalui keterangan tertulisnya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, saat ini perjalanan KRL masih melayani pengguna KRL yang hendak naik turun di Stasiun Palmerah maupun Stasiun Tanah Abang.
“Kami juga masih melayani pengguna yang hendak transit maupun yang pindah KRL kembali di arah stasiun keberangkatannya,” ucapnya.
Ia juga memastikan perjalanan KRL secara keseluruhan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya hingga saat ini masih beroperasi normal.
Ia mengatakan, PT KCI menghimbau para pengguna untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan keamanan dengan tetap memperhatikan himbauan dari petugas.
“Penumpang juga tidak boleh memaksakan diri untuk naik atau turun saat KRL maupun stasiun tujuan kondisinya sangat padat,” ucapnya.
Anne juga bilang, pihaknya belum tahu sampai kapan penutupan Stasiun Tanah Abang.
Bila situasi di sekitar Tanah Abang sudah kondusif, bukan tidak mungkin, Stasiun Tanah Abang kembali dibuka.
Kerusuhan di Jatibaru
Terjadi kerusuhan di di kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019) pagi.
Kerusuhan terjadi yang disebabkan oleh kerumunan massa di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, pukul 09.15 WIB.
Aktivitas di kawasan kolong Jatibaru lumpuh total, massa berbondong-bondong berjalan menuju arah Polsek Gambir.
Dari siaran langsung Kompas TV, jurnalis Kompas TV, Bongga Wangga, menyampaikan, jumlah massa sekitar ribuan.