Kondisi Jakarta Pasca Aksi 22 Mei: Kantor Bawaslu Kondusif, Stasiun Tanah Abang Beroperasi Lagi
Berikut ini kondisi Jakarta pasca aksi 22 Mei: kantor Bawaslu terpantau kondusif hingga Stasiun Tanah Abang kembali beroperasi setelah sempat ditutup.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Masyarakat perlu berhati-hati lantaran sebagian jalan dipenuhi dengan batu dan jelaga.
Pada Rabu (22/5/2019) malam, massa membakar ban di kawasan KS Tubun.
Sehingga membuat aparat kepolisian menutup akses menuju kawasan tesebut.
Sebelumnya, pada Rabu (22/5/2019) pagi kerusuhan juga terjadi di kawasan tersebut yang membuat sejumlah mobil terbakar di area asrama polisi.
Masih mengutip dari Kompas.com, pantau hingga Kamis (23/5/2019) pagi pukul 07.30, Jalan KS Tubun sudah bisa dilalui kendaraan.
Sementara di sekitar lokasi Asrama Brimob Petamburan masih terpantau pecahan kaca dan bakar-bakaran sampah.
Untuk akses masuk komplek Asrama Brimob kini kembali dibuka.
Kawat berduri masih dipasang di lokasi disertai dengan penjagaan pihak kepolisian.
Baca: Penggunaan WhatsApp, Facebook, dan Instagram Dibatasi Sementara, VPN Mendadak jadi Solusi
Baca: Dahnil: Prabowo-Sandi Daftarkan Gugatan Pilpres ke MK Hari Ini
Stasiun Tanah Abang yang sebelumnya dinonaktifkan kini kembali beroperasional.
Meski telah dibuka, VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan terkini dan mengutamakan keamanan serta keselamatan.
"KRL relasiRangkasbitung/Maja/Parungpanjang/Serpong-Tanah Abang PP. Sementara rute KRL loop line relasi Bogor/Depok/Nambo-Duri/Jatinegara PP juga kembali normal dan berhenti untuk melayani naik turun pengguna di Stasiun Tanah Abang," ujar VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba, melalui keterangan tertulis, Kamis (23/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
"Dalam memberikan layanan, PT KCI senantiasa mengutamakan keselamatan para pengguna KRL," ucapnya.
Kerusuhan saat aksi unjuk rasa hasil Pilpres 2019 atau Pemilu 2019 terjadi di Tanah Abang pada Rabu (22/5/2019) dini hari.
Kerusuhan terjadi ketika polisi yang memukul mundur massa demonstrasi mendapat perlawanan dari massa yang menolak untuk bubar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.