PAN dan Demokrat Beri Sinyal Dukung Jokowi, Ini Tanggapan Maruf Amin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menilai baik jika Partai Amanat Nasional (PAN) benar bergabung dengan koalisi Joko Widodo.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Menurut Soetrisno Bachir, Muhammadiyah sulit mendukung seorang kiai besar dari Nahdlatul Ulama (NU). Dua organisasi Islam terbesar itu dikenal saling berseberangan.
Baca: Anies Baswedan: Saya Tidak Pernah Menangkap Orang yang Kritik Saya
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini juga berkisah pada Pilpres 2014 lalu dirinya mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dengan kelompok relawan Matahari Indonesia.
Namun, dukungan tersebut berbeda dengan saat ini, karena menarik dukungan warga Muhammadiyah untuk mendukung Jokowi mudah karena JK bukan tokoh besar NU.
Baca: Lima Strategi Mengelola Uang THR Agar Tidak Keburu Ludes Sebelum Waktunya
"Itu ga problem karena JK Bukan tokoh besar NU, tapi kiai Ma'ruf itu kiai besar NU," ungkapnya.
Walaupun Pilpres telah usai, Soetrisno menegaskan bahwa tugas Garda Matahari tidak selesai saat pasangan Jokowi-Ma'ruf ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden.
Karena tugas utama adalah mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan.
Baca: UTBK Tinggi Tak Jamin Lolos SBMPTN 2019, Ubah Pilihan Jika Lewat Kuota, Ini Tanggal Pendaftaran
Ia juga menyebutkan bahwa tugas lainnya adalah untuk mengeratkan hubungan antara warga Muhammadiyah dan NU, serta untuk mengeratkan kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di Pilpres.
"Kenapa karena di 02 teman-teman Garda Matahari itu. Ya Ijul Muslimin, Dahnil Simanjuntak, itu anak buah Azrul (Koordinator Garda Matahari Azrul Tanjung) semua," jelas Soetrisno.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.