Soal Isu Jokowi Tawarkan Jabatan Menteri ke Gerindra, TKN: di Partai Koalisi Aja Belum Ada Tawaran
Isu tawaran masuk dalam kabinet Kerja Jilid II kepada Partai Gerindra mendapat tanggapan dari TKN Jokowi-Ma'ruf.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan beredar isu Calon Presiden Joko Widodo tawarkan jabatan menteri kepada Partai Gerindra.
Tawaran menteri kepada Partai Gerindra ini disebut-sebut sebagai pendorong terciptanya rekonsiliasi nasional.
Isu tawaran masuk dalam kabinet Kerja Jilid II kepada Partai Gerindra itu pun mendapat tanggapan dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
Wakil Direktur TKN Jokowi-Maruf Amin, Lukman Edy mengaku tak terlalu yakin dengan isu tawaran menteri kepada Partai Gerindra tersebut.
Baca: Menakar Arah Koalisi Parpol Pascapemilu [DIALOG] Bag 2
Baca: Semakin Kuat Sinyal Peralihan Dukungan Demokrat ke Koalisi Jokowi-Maruf
Baca: Bara Hasibuan Tegaskan Keberadaan PAN di Koalisi Prabowo-Sandi Sudah Selesai Secara De Facto
Hal itu disampaikan Lukman Edy dalam program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne.
Lukman Edy tak merasa yakin jika Jokowi telah menawarkan kursi menteri untuk Partai Gerindra.
"Saya tidak terlalu yakin informasi berkenaan Pak Jokowi sudah menawakan kursi menteri kepada Partai Gerindra," ucapnya seperti dilansir dari tayangan YouTube TVONe.
Bukan tanpa sebab Lukman Edy merasa tidak yakin dengan isu tersebut.
"Karena kami di partai koalisi aja belum ada tawaran, partai-partai belum ditawari sebagai menteri apa atau berapa jatah menterinya," jelasnya.
Baca: TKN Sebut Jokowi dan Prabowo Saling Bicara Lewat Telepon, Apa yang Dibicarakan?
Baca: Tanggapan TKN Jokowi-Maruf soal Kedua Putra SBY Sowan ke Megawati
Menurutnya, saat ini Jokowi masih fokus merajut kebersamaan pascapemilu 2019.
"Itu yang kemudian tagline-tagline itu sekarang kami perbesar di kantor TKN, supaya memberikan semangat kepada seluruh aktivis-aktivis TKN, untuk membuka dialog komunikasi dengan teman-temnan yang ada di 02," terangnya.
"Supaya perbedaan-perbedaan selama ini segera diakhiri," tambahnya.
Lukman Edy juga menilai bahwa Hari Raya Idul Fitri juga menjadi momen yang tepat untuk dilakukannnya rekonsiliasi nasional.
"Terlepas dari ada pihak yang menganggap tidak penting tapi bagi kami tetap menjadi penting," ucapnya.
Baca: Moeldoko Sebut Sangat Mungkin Gerindra Gabung Koalisi Jokowi, Ini Sebabnya
Baca: Soal Arah Koalisi, Demokrat Akan Bahas Usai Putusan Mahkamah Konstitusi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.