TKN Bicara Dua Kemungkinan Kabar Gerindra yang Disebut Gabung Koalisi Jokowi
Abdul Kadir Karding mengatakan ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika benar Partai Gerindra bergabung ke koalisi Jokowi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika benar Partai Gerindra bergabung ke koalisi Jokowi.
Karding menyebut, kemungkinan bergabungnya Gerindra akan menjadi kekuatan besar sebuah negara yang lebih efektif dan efisien dalam mengelola pemerintahan.
Hal itu disampaikan Karding menanggapi peryataan Wasekjen PAN Faldo Maldini yang menyebut kemungkinan Partai Gerindra masuk koalisi Jokowi.
"Kedua, adalah mengelola negara bersama-bersama dengan beda fungsi, fungsi pemerintahan dan fungsi kontrol. Jadi bisa, hanya di dua itu," kata Karding saat dihubungi, Senin (24/6/2019).
Politisi PKB ini pun mengatakan, tak menutup kemungkinan Gerindra bergabung ke koalisi.
Namun, Karding mengingatkan hal terpenting adalah jika benar Gerindra bergabung artinya harus menyetujui dan menyepakati visi misi dari pada presiden terpilih.
Ia pun menyerahkan sepenuhnya hal itu ke Capres Jokowi dalam menyikapi kemungkinan Gerindra bergabung ke Koalisi.
Baca: Setelah Sebut Prabowo Tak Akan Menang di MK, Faldo Maldini Kini Bicara Prabowo Mungkin Gabung Jokowi
"tentu soal bergabungnya atau tidaknya sangat tergatung pada kesepakan antara Pak Jokowi dan Gerindra beserta partai koalisi Pak Jokowi," jelas Karding.
Sebelumnya, Wasekjen PAN Faldo Maldini mengulas kemungkinan Prabowo bergabung dengan calon presiden 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Faldo di channel Youtubenya yang berjudul Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi, Minggu (23/6/2019).
Dalam videonya itu, Faldo awalnya memberi jawaban-jawaban atas tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya setelah videonya yang menyebut Prabowo tak akan menang di MK beberapa waktu lalu banyak diperbincangkan.
Faldo pun membantah berbagai tuduhan itu. Faldo kemudian menyinggung kemungkinan Prabowo bergabung dengan Jokowi.
Menurut Faldo, tidak menjadi soal Prabowo bergabung dengan Jokowi jika nantinya Jokowi dilantik menjadi Presiden untuk kedua kalinya.
Begitu juga sebaliknya, misalnya Jokowibergabung ke Prabowo jika Prabowo menjadi Presiden.
"Kalau bagi gua sekali lagi, nggak ada yang salah, asalkan mereka menjaga value yang mereka perjuangkan, bagi gua yang value-nya mereka selalu ada," kata Faldo.
Faldo mencontohkan salah satu pernyataan yang sering dilontarkan Prabowo yakni soal kebocoran anggaran.
Menurut Faldo, jika Prabowo bergabung di pemerintahan Jokowi, Prabowo bisa menyampaikan soal kebocoran anggaran tersebut.