Kronologi Seorang Wanita Peserta Aksi Kawal MK Pingsan Hingga Muncul Kabar Keracunan
Perempuan tersebut merasa sakit setelah memakan roti saat aksi mengawal hasil sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang perempuan paruh baya dilarikan ke Rumah Sakit Budi Mulya, Jakarta Pusat.
Perempuan tersebut merasa sakit setelah memakan roti saat aksi mengawal hasil sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dokter yang sempat menangani wanita tersebut, Eva mengaku awalnya ada seorang wanita yang pingsan.
Ia kemudian dibawa ke pos medis Palang Merah Indonesia (PMI) tempat Eva menangani Pasien.
Setelah itu Eva dan timnya menangani wanita tersebut dengan memberi pertolongan pertama dan memasang infus.
"Pas dibawa ke sini, pingsan kita kasih infus, udah enakan, terus sempat kosong lagi," ujar Eva di pos medis relawan dokter untuk Indonesia, Kamis (27/6/2019).
Setelah sudah membaik, Eva mengaku sempat menanyakan kepada wanita itu mengenai penyebabnya pingsan.
Eva mengatakan wanita itu hanya mengaku memakan roti setelah itu merasa tidak enak badan dan muntah.
Baca: Orang Hafal Alquran Bisa Makan Bakso Sepuasnya di Warung Ini, Hafal 1 Jus Gratis 2 Mangkok
Baca: Prabowo Menang, Habib Rizieq Pulang, Habib Bahar Bebas
Baca: Tim Hukum 01: Sekarang Satu Persatu Dibuka, Dalil Tim Hukum 02 Tidak Berdasar Hukum
"Saya tidak tahu tadi kenapa cuma muntah abis makan roti, entah ada hubungan dengan roti entah muntah," ujar Eva.
Setelah ditangani, Eva meminta wanita itu untuk dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
Ia dibawa menggunakan ambulans dari Dinas Kesehatan.
Saat aksi masih berlangsung, Eva mengaku mendengar adanya isu wanita tersebut keracunan.
Ia lantas memastikannya ke RS Budi Kemuliaan.
Info terakhir yang ia dapat wanita tersebut sudah membaik.
Baca: Jadi Tersangka Kasus Korupsi BLBI, Besok KPK Panggil Sjamsul Nursalim dan Istri
Baca: Jadwal Perempat Final Copa America 2019, Dimulai Akhir Pekan Ini live K-Vision
"Tim medis saya ngecek, kita lihat fotonya pasien udah duduk. Dokter juga yang lihat. Pasien saya tadi udah dalam keadaan membaik," ucapnya.
Mengenai adanya info keracunan, Eva mengaku tidak bisa memastikannya.
Namun menurutnya perempuan yang pingsan itu tidak menyebut dirinya keracunan.
Menurutnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kalau dokter bicara harus ada pemeriksaan laboratorium, medis," katanya.
Penjelasan polisi
Pihak kepolisian masih memeriksa kebenaran kabar massa aksi kawal Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi keracunan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan pihaknya masih mencari korban serta tempat kejadian massa yang keracunan.
"Kita masih cek dimana sekarang," ujar Argo saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2019).
Argo mengatakan bahwa korban keracunan dari makanan yang dibawanya sendiri.
"Massa kan bawa makan sendiri. Ada juga yang mengkoordinir sendiri," tutur Argo.
Argo meminta awak media untuk menanyakan kepada koordinator lapangan yang memimpin jalannya aksi.
Baca: Arief Hidayat Sebut Kedekatan BG dan Mega Tidak Ada Relevansi dengan Pemilu
Meski begitu, saat ini petugas terus melakukan pengecekan terkait dugaan insiden tersebut.
"Masih cek keberadaannya. Silakan tanya ke korlapnya," pungkas Argo.
Sebelumnya, koordinator lapangan Aksi Kawal MK, Abdullah Hemahahua, mengatakan ada satu peserta aksi yang keracunan karena makan makanan dari orang tidak dikenal.
Dirinya mengimbau massa aksi untuk tidak memakan makanan yang dijajakan pedagang dan orang tidak dikenal.
Titiek pantau langsung
Putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto turut hadir dalam aksi kawal Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Titiek Soeharto hadir menggunakan topi dan baju berwarna coklat dibalut dengan selendang berwarna hijau.
Dirinya mengaku memantau asupan makanan massa aksi.
"Saya rasa Alhamdulillah saya pantau massa tertib. Semuanya juga mudah-mudahan sehat. Sudah makan siang juga tadi saya lihat," ujar Titiek Soeharto di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Baca: Hakim Nilai Eksepsi KPU dan Kubu 01 Jokowi-Ma’ruf Salahi Prinsip Beracara
Baca: Hasil Sidang Putusan MK, Dalil Prabowo-Sandi soal Ajakan Berbaju Putih Ditolak
Baca: MA Tolak Gugatan Adanya Kecurangan TSM, Begini Reaksi Kubu Prabowo dan Jokowi
Baca: Pertamina Hulu Energi Raih HSE Award dari SKK Migas
Ia mengaku bersyukur asupan makanan untuk peserta aksi tercukupi.
"Alhamdulillah makanan berlimpah dari relawan-relawan," tutur Titiek.
Dirinya mengaku sengaja datang langsung dari rumah karena berdekatan dengan tempat aksi.
"Saya datang dari rumah langsung. Rumah saya dekat, jadi kalau tidak mampir ke sini kelewatan saya," kata Titiek.
Seperti diketahui, proses gugatan Pilpres 2019 dengan pemeriksaan saksi dan bukti sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi telah selesai digelar.
Rencananya hakim Mahkamah Konstitusi bakal memutuskan hasil sidang hari ini, Kamis (27/6/2019).
Harapan Titiek Soeharto
Putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi Soeharto atau Titiek Soeharto, ikut dalam aksi kawal Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi di Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan, Titiek Soeharto hadir menggunakan topi dan baju berwarna coklat dibalut dengan selendang berwarna hijau.
Dirinya tampak hadir di sekitaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Kehadirannya menjadi pusat perhatian massa.
Titiek menyalami satu-satu massa yang turut hadir dalam aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi itu.
Titiek enggan berkomentar lebih jauh mengenai kedatangannya. Namun berharap agar hakim MK dapat memutus secara adil.
Baca: BPN Nilai Imbauan Prabowo-Sandi Efektif
“Semoga hakim MK dapat memutus seadil-adilnya,” tutur Titiek.
Seperti diketahui, proses gugatan Pilpres 2019 dengan pemeriksaan saksi dan bukti sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi telah selesai digelar.
Rencananya hakim Mahkamah Konstitusi bakal memutuskan hasil sidang pada hari ini, Kamis (27/6/2019).
Pimpinan Parpol berkumpul di kediaman Prabowo
Seluruh Partai Koalisi telah berkumpul di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (27/6/2019).
Pimpinan 4 partai pengusung pasangan Prabowo-Sandi, yakni Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat, serta satu partai pendukung yakni Berkarya telah tiba di kediaman Mantan Danjen Kopassus itu.
Diantara yang hadir hanya Partai Demokrat Dan Berkarya yang hanya diwakili oleh Sekjennya.
Mereka yang tampak di kediaman Prabowo yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan, Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, dan lainnya.
Sohibul yang tiba paling akhir tidak mau berkomentar apapun terkait jalannya sidang putusan sengketa Pemilu Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi. Begitu juga dengan nasib koalisi adil dan Makmur ke depannya.
Baca: Ikut Aksi Kawal Putusan MK, Titiek Soeharto: Semoga Hakim Memutus Secara Adil
"Kita nunggu nanti ya," ujar Sohibul dari dalam mobilnya.
Para pimpinan Parpol tersebut akan nonton bareng jalannya sidang putusan sengketa Pilpres.
Rencananya mereka juga akan rapat membahas sikap yang akan diambil terhadap putusan tersebut.
Imbauan Prabowo efektif
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, menilai bahwa imbauan dari capres Prabowo Subianto maupun cawapres Sandiaga Uno soal tak perlu ada aksi massa di Mahkamah Konstitusi (MK) sudah efektif.
Hal tersebut dikatakan Andre melihat jumlah massa yang hadir di kawasan sekitar Mahkamah Konstitusi (MK), yang diperkirakan berjumlah 3 ribu massa.
"Seandainya tidak ada imbauan, maka yang hadir jumlahnya mungkin ratusan ribu. Tapi kan sebelumnya Pak Prabowo, Pak Sandi, dan juga kami sudah mengimbau agar menyaksikan putusan MK lewat televisi," ujar Andre di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).
Andre menambahkan, bagi yang tetap datang ke MK untuk mengawal putusan sidang sengketa Pilpres, itu adalah hak setiap warga negara.
"Maka harapan kami ya supaya bisa menjaga ketertiban dan keamanan, supaya bisa kondusif," pungkasnya.
Baca: KPK: Sofyan Basir Ditelisik Penyidik Asal Usul Gratifikasi Bowo Sidik
Seperti diketahui, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan massa yang hadir pada aksi kawal Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi mencapai tiga ribu orang.
"Ya info dari lapangan jajaran Polda Metro Jaya. Estimasi jumlah sekitar 2.500 sampai tiga ribu massa yang datang," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2019).
Dedi mengatakan, tiga ribu massa tersebut berasal dari 14 elemen. Jajaran Polri dengan TNI telah bersiaga di sekitar gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat untuk mengamankan jalannya aksi.
"Saat ini sudah ada 14 elemen masyarakat," tutur Dedi.
"Kemudian juga di sentral perekonomian masyarakat. Dengan jumlah 47 ribu personel lebih. Petugas keamanan memberikan jaminan keamanan di Jakarta. Masyarakat jakarta tidak perlu khawatir," tambah Dedi.