Sindir Jokowi, Rocky Gerung Sebut Kursi Menteri untuk Oposisi, Budiman: Ini Bukan Soal Jabatan
Rocky Gerung menjelaskan, dampak dari putusan MK itu membuat masyarakat jadi melankoli.
Editor: widi henaldi
Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Bisa Hanya Beri Oposisi Kursi Menteri, Budiman: Ini Bukan Soal Jabatan
TRIBUNNEWS.COM -- Peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rocky Gerung menanggapi soal putusan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh dalil permohonan dari kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
Menurut Rocky Gerung, hal itu membuat perpecahan antara pendukung 01 dan 02 akan terus berlanjut.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam Layar Demokrasi yang dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia, Sabtu (29/6/2019).
Rocky Gerung menjelaskan, dampak dari putusan MK itu membuat masyarakat jadi melankoli.
"Istilah melankoli yaitu ketika orang kehilangan gairah ketika feodalisme itu sudah pergi, saya kira begitu keadaan di MK, ada melankoli, dalam psikologi melankoli ada depresi, karena tidak mampu untuk melihat peluang ke depan, seolah tertutup, kenapa? karena memorinya ke belakang. Masih ingin ada feodalisme, bahkan masyarakat mengalami melankoli," jelasnya.
Ia kemudian menyorot soal putusan hakim yang menolak seluruhnya dalil permohonan dari kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
"Saya perhatikan tadi yang dibacakan hakim menyebutkan menolak seluruhnya, kenapa tidak sebagian, kalau seluruhnya ini berarti mengabaikan semacam tuntutan etis dari masayrakat," katanya.
Hal itu, menurut Rocky Gerung, akan membuat perpecahan antara 01 dan 02 masih terus berlanjut.
"Tapi tentu saya paham MK akan bilang ini bukan urusan kami memeriksa etis. Tapi ada soal, dengan menyebut menolak seluruhnya, kimia 01 dan 02 akan tetap berlanjut, karena menolak seluruhnya," kata dia.