Cak Imin Mengaku Lebih Senang Jadi Pimpinan di MPR Ketimbang Jadi Menteri
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku tidak berminat menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
![Cak Imin Mengaku Lebih Senang Jadi Pimpinan di MPR Ketimbang Jadi Menteri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cak-imin-soal-demokrat-dan-pan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku tidak berminat menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Hal tersebut diungkapkan Cak Imin saat dirinya mengajak seluruh pimpinan DPW PKB bersilahturahmi ke Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
"Saya lebih senang di MPR atau pokoknya di legislatif," ucap Cak Imin.
Cak Imin yang saat ini menjabat Wakil Ketua MPR pasca revisi terbatas UU MD3 Tahun 2018 dengan menambah kursi pimpinan menjadi delapan orang, berharap nantinya dapat menjadi pucuk pimpinan.
Baca: Menteri Syafruddin Dorong Percepatan Peningkatan Pelayanan Publik Lewat Mal Pelayanan Publik
Baca: Sumardji Tunjuk Pemilik Catering Nendia Primarasa Jadi Manajer Tim Bhayangkara U-20
Baca: Cak Imin Bakal Didapuk Jadi Ketua Umum PKB Kembali Dalam Muktamar di Bali
"Ketua dong," ujar Cak Imin lalu tertawa.
Meski tidak berminat menjadi menteri, namun mantan Menteri Ketenagakerjaan itu berharap kader PKB banyak menempati posisi menteri.
"Saya enggak berani berharap tapi berdoa saja, usulin 10 minimal (kader PKB jadi menteri)," ujar Cak Imin.
Respons PPP
Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengatakan hak masing masing partai mengajukan nama-nama untuk mengisi kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Pernyataan Arsul tersebut menyikapi sikap PKB yang mengusukan 10 nama menteri dan Golkar yang menyebut pantas mendapatkan jatah 5 kursi di kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Untuk partainya, menurut Arsul Sani tidak akan mengekspresikan harapan jatah menteri kabinet Jokowi-Maruf Amin.
"Itu hak masing-masing, berharap kan boleh, ada yang berharapnya seperti PKB yang diekpresikan, ada yang berharapnya di dalam hati seperti PPP. Kami ingin berharap dalam hati saja lah," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (2/7/2019).
Baca: Langkah Jokowi Usai Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih, Bertemu Pimpinan Parpol hingga Bicara Kabinet
Baca: Bacakan Pernyataan Sikap, Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi Beda Pendapat
Baca: KPU Masih Menimbang-nimbang Pentingnya Hadirkan Saksi Untuk Sengketa Hasil Pileg 2019
Menurut Arsul tidak ada yang tahu mengenai portofolio atau struktur kabinet Jokowi-Maruf Amin nanti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.