TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU -Entah memang tak disediakan panitia atau tidak. Yang jelas,  22 atlet dan pelatih Provinsi Kepulauan Riau terpaksa menyewa rumah warga di Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Kepulauan Riau yang tak jauh dari lokasi pertandingan.

"Disana tidak ada fasilitas hotel hingga wisma kelas melati. Kalaupun ada  biasannya sudah penuh. Oleh karena itu mereka (atlet dan pelatih) menyewa disana," ungkap Amri, Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia Kepulauan Riau Amri saat ditemui di Sekretariat KONI Kepri di Hotel Green, Pekanbaru, Sabtu(8/9/2012) siang.

Selain cabang olahraga Pencak Silat, tambahnya, ada juga cabang olahraga Motor, yang turut diinapkan di rumah warga.

Amri menambahkan, penempatan atlet tersebut merupakan kebijakan dari Pengurus besar (PB) PON. Yang selanjutnya mengkoordinasi lokasi penempatan para atlet dari seluruh Indonesia melalui KONI masing-masing.

Untuk itu terjadi akhirnya terjadi kesepakatan antara PB PON dengan KONI Kepri yang akan menanggung semua biaya penginapan para atlet dengan perhitungan sama.

"Kami tinggal membayar Rp175.000 per hari untuk satu atlet biaya akomodasi, makan dan transportasi ke PB PON," kata dia.

KONI Kepri menanggung 50 persen dari biaya yang seharusnya dikeluarkan Rp350.000. Sedang sisanya dibayarkan oleh PB PON.

"Kebetulan atlet kami tidak ada yang di Rusunawa, jadi belum ada keluhan. Atlet Kepri dalam kondisi baik dan siap berlaga," kata dia.