Bapaknya Diusir dari Arena, Muhammad Try Gagal Raih Emas PON
Pelatih senam kontingen Riau, Salni, mengaku kecewa dengan panitia pelaksana dan Pengurus Provinsi Persatuan Senam Indonesia (Persani) Riau
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasyuha
TRIBUNNEWS.COM – Pelatih senam kontingen Riau, Salni, mengaku kecewa dengan panitia pelaksana dan Pengurus Provinsi Persatuan Senam Indonesia (Persani) Riau, yang melarang kehadiran Ahmad Markos, yang merupakan orangtua atlet Muhammad Try Saputra, untuk hadir di arena pertandingan.
Menurut Salni, akibat pelarangan itu, Muhammad Try Saputra hanya mampu meraih medali perak di nomor all around putra. Padahal kata Salni, sejak awal ia menargetkan atletnya itu bisa meraih medali emas, yang akhirnya justru jatuh ke tangan Endriadi, atlet asal DKI Jakarta. Sementara medali perunggu diraih oleh Agus Adi Prayoko dari Jawa timur.
"Kenapa mesti dilarang? padahal yang melatih Try ini dari lahir itu bapaknya. Saya sangat kecewa dengan Persani yang tidak memperhatikan kepentingan atletnya," ujar Salni kepada Tribun, usai pengalungan medali, Senin (10/9/12) di arena Senam Sport Center Rumbai.
Menurut Salni, tidak ada alasan melarang orangtua Muhammad Try itu masuk ke arena pertandingan, karena Salni juga mengakui timnya masih kekurangan anggota di dalam arena, untuk memberi suport dan arahan saat pertandingan.
"Kehadiran bapaknya di dalam arena pertandingan bisa menambah semangat tersendiri buat si anak. akhirnya akibat pelarangan itu, semangat anaknya hancur, dan membuat kesalahan dua kali di palang tunggal dan palang sejajar. Konsentrasinya hilang," ujar Salni.
Salni berharap panitia dan Pengprov Persani bisa memahami kondisi yang ada, dan tidak berpikiran sempit, sehingga mempengaruhi prestasi atlrt yang ada. "Kalau tidak kita dukung sepenuhnya, sebagus apapun atlrtnya tidak akan mampu berbuat banyak. Jadi saya berharap semuanya bisa mendukung dan membantu demi prestasi yang sudah ditargetkan," ujar salni.
Dari pantauan tribunnnews.com, terlihat orangtua dari Muhammad Try Saputra yang juga mantan atlet dan pendiri senam di Riau, Ahmad Markos, hanya duduk di lantai atas Tribun, setelah diusir oleh panitia.
Sementara itu Muhammad Try Saputra mengaku di pertandingan itu ia belum tampil maksimal, karena melakukan dua kesalahan pada nomor palang sejajar dan palang tunggal. Namun Muhammad Try yakin di pertandingan selanjutnya ia bisa meraih medali emas seperti yang diharapkan pengurus, pelatih, serta masyarakat Riau.
"Saya tadi tampil belum maksimal. Mudah-mudahan untuk penampilan selanjutnya bisa diperbaiki dan bisa menjadi terbaik," ujar Try yang juga pernah meraih medali emas dan perunggu di SEA Games Palembang yang lalu.