Diberi Cenderamata Rompi, Wartawan Peliput PON Marah
Rasa senang dan bangga wartawan peliput PON XVIII di Riau yang mendapat cenderamata dari media center, berubah menjadi kekecewaan
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rinal Sagita
TRIBUNNEWS.COM – Rasa senang dan bangga wartawan peliput PON XVIII di Riau yang mendapat cenderamata dari media center, berubah menjadi kekecewaan. Penyebabnya, cenderamata yang dibagikan dinilai tak berkualitas.
Beberapa hari lalu PB PON XVIII di Riau membagi-bagikan cenderamata untuk wartawan peliput even olahraga terbesar di tanah air itu. Cenderamata itu berupa tas yang di dalamnya terdapat souvenir. Souvenir itu terdiri dari satu buah rompi, oblong, topi, gantungan kunci, jam dinding, flashdisk, majalah, dan booklet informasi pertandingan setiap cabang olahraga.
"Media Centre lupa kalau souvenir itu untuk wartawan nasional. Semua isi dalam tas tentengan itu tidak ada yang layak menjadi souvenir, apalagi rompi. Jauh dari berkualitas. Saya mendapat delapan rompi, semuanya saya serahkan kepada loper di pertigaan jalan yang menjual koran," kata Bambang Irianto, Kepala Perwakilan Harian Media Indonesia.
Di beberapa penyelenggaraan PON, kata Bambang, panitia sangat berhati-hati memberikan souvenir kepada wartawan, karena wartawan sangat kritis menerima cenderamata. "Saya yakin tidak akan ada wartawan yang mengenakan rompi itu ," lanjut Bambang, Jum'at (14/9/2012).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Syaf, wartawan media lokal di Pekanbaru. "Terutama souvenir rompi. Apalagi rompi berwarna oranye. Susah membedakan antara rompi wartawan dengan rompi petugas parkir ," katanya.