Pelatih Berprestasi Kepri Kecewa
Terkait pemberian bonus bagi para atlet berprestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012 lalu, disambut dengan besar hari
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Tribunnews Batam, Iman Suryanto dan Tyan Mulia Rochman
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Terkait pemberian bonus bagi para atlet berprestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012 lalu, disambut dengan besar hari oleh sejumlah atlet yang berhasil medali emas, namun kiranya hak tersebut tidak mendapatkan kecerian dari sejumlah pelatihnya.
Hal tersebut di sebabkan Pemerintah Provinsi Kepri dan KONI Kepri hingga saat ini hanya membicarakan 'Bonus' untuk para atlet peraih medali saja, sedangkan tidak pernah membicarakan bonus dan penghargaan untuk para pelatih.
Menurut Weng Samsih, pelatih cabang olahraga (Cabor) Layar yang menyumbangkan 3 emas, 1 perak dan 1 perunggu dalam ajang empat tahunan tersebut mengungkapkan bahwa biasanya bonus untuk pelatih sebesar 50 persen dari total medali yang diraih atletnya. Dan sistim ini sudah berjalan sejak dahulu, bahkan di berlakukan di tingkat PON, hingga SEA Games, Asian games dan Olimpiade. Seperti pada saat cabor Angkat Besi diajang Olimpiade lalu, Saudara Lukman mendapat bonus 50 persen dari Rp 750 juta untuk medali emas sebesar Rp 375 juta.
Sedangkan untuk Satu Medali Perak mendapatkan Rp500 juta/Atlit dan satu medali Perunggu sebesar Rp 250 juta/Atlet.
"Untuk diketahui, bahwa tanpa adanya bimbingan dan arahan dari pelatih tidak mungkin Atlet akan mencapai hasil yang maksimal. Kami ini membina mereka dari nol besar hingga menjadi atlet yang berprestasi ditingkat nasional maupun International," ungkap Wen Samsih.
Selain itu, tambahnya, semuanya itu juga berkat adanya kerja keras dan porgram yang dibuat oleh para pelatih. Yang mana puncaknya akan didapat atlet pada event yang akan dihadapi.
Dengan demikian peranan pelatih bagi Pemerintah Provinsi Kepri dan KONI Kepri mau tidak mau harus disadari, terutama dalam perolehan medali di ajang PON tahun ini.
"Apabila atletnya berhasil mencapai hasil yang maksimal, peranan pelatih diabaikan. Tetapi jika atletnya kalah maka biasanya pelatih yang disalahkan. kalau begini kan kurang fair buat kami," tambahnya dengan nada tinggi.
Sebagaimana diketahui pada Senin (24/9/2012) mendatang, Pemerintah Provinsi Kepri HM Sani akan mengundang para atlet berprestasi peraih emas untuk hadir dalam sebuah acara di Kota Tanjungpinang.
Klik: