Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menpora dan KONI akan Evaluasi Penyelenggaraan PON Riau

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, akan melakukan evaluasi

Penulis: Glery Lazuardi
zoom-in Menpora dan KONI akan Evaluasi Penyelenggaraan PON Riau
KOMPAS.com/ANDREAN KRISTIANTO
Ketua Menpora Andi Mallarangeng (Kanan Pojok) hadir dalam pemberian bonus kepada peraih medali Olimpiade di KOI FX Tower, Jakarta, Jumat (9/7/2012). Pemberian bonus tersebut di berikan kepada Triyatno dan Eko Yuli Irawan atlet angkat besi yang berhasil meraih medali di ajang pesta olah raga terbesar di dunia Olimpiade London 2012. KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO 

TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang dilangsungkan di Riau pada 9-20 September 2012.

"Evaluasi dilakukan secara keseluruhan terkait pelaksanaan PON. Mengenai evaluasi tersebut, Kemenpora akan bekerjasama dengan KONI Pusat," ujar Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, di Kantor Kemenpora, Senin (24/9/2012).

Secara garis besar, Andi Mallarangeng mengkritisi banyaknya cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON Riau, dan kesiapan tuan rumah sebagai penyelenggara.

Tercatat 43 cabang olahraga dipertandingkan pada PON Riau. Namun banyaknya cabang olahraga yang di pertandingkan tidak sesiap tuan rumah dalam menyelenggarakan pertandingan.

Salah satu contohnya adalah venue cabang menembak di Rumbai, Pekanbaru, yang dinilai belum layak untuk dipergunakan. "Saya akan berdiskusi dengan Tono Suratman mengenai pengurangan cabang olahraga yang di pertandingkan pada PON. Nantinya cabang olahraga yang dipertandingkan adalah cabang-cabang olahraga olimpik seperti yang dipertandingkan pada Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade," tutur Andi Mallarangeng.

Mengenai kesiapan tuan rumah menyelenggarakan pertandingan cabang olahraga, politisi Partai Demokrat itu berpendapat, ke depan harus dibuat dua provinsi menjadi tuan rumah bersama.

"Seperti misalnya, Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah lain yang dekat lokasinya. Hal ini dilakukan, sehingga beban daerah untuk menyelenggarakan PON tidak terlalut berat dari segi sarana dan prasarana," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Andi Mallarangeng juga akan membuat kebijakan mengenai pembatasan umur atlet yang mengikuti PON. "Di PON Riau banyak atlet-atlet muda bermunculan yang meraih prestasi maksimal mengalahkan seniornya. Atlet tersebut tersebar hampir di semua cabang olahraga. Tentu saja ini menggembirakan. Ke depan saya akan meminta kepada KONI dan Induk cabang olahraga untuk mengevaluasi daftar atlet muda yang meraih medali. Mereka akan dipersiapkan untuk berlaga di turnamen selanjutnya,"tuturnya.

Secara keseluruhan pada PON XVIII, tercatat 147 rekor dipecahkan, masing-masing rekor PON sebanyak 135 rekor nasional 9, dan rekor Asia 3. "Ini sangat menggembirakan sebab atlet kita banyak yang berhasil memecahkan rekor, baik rekor nasional, Asia Tenggara, maupun Asia,"tambah Andi Mallarangeng.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas