Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian PB PON Yunus Wonda mengajak seluruh masyarakat Papua untuk memperkenalkan Bumi Cendrawasih kepada masyarakat luas melalui gelaran PON XX yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.
Baik memperkenalkan kebudayaan, adat istiadat, juga produk-produk lokal para pelaku UMKM di Papua.
Demikian disampaikan Yunus Wonda saat menghadiri peluncuran aplikasi Papua Tourism dan program Gerai Honai, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Pertandingan Perdana PON XX Papua Digelar 22 September di Kota Jayapura
"Dalam menuju 40-an hari ke depan, kita harus bisa memastikan bahwa kita bisa memunculkan (memperkenalkan) semua apa yang kita (Papua) miliki. Budaya-budaya kita, baik itu tari-tarian, musik tradisional Papua," ujar Yunus Wonda.
"Juga kuliner harus kita angkat kembali. PB PON mendukung penuh untuk bagaimana di setiap venue-venue kita menyiapkan banyak stand (produk lokal Papua), untuk masyarakat kita bisa menjual produk-produknya," sambung dia.
Yunus mengharapkan agar semangat masyarakat Papua bisa dirasakan oleh para atlet, juga tamu undangan yang mengikuti dan hadir saat gelaran PON XX.
Baca juga: Gladi Resik Opening Ceremony PON XX Papua Digelar 28 dan 30 September
"Kebudayaan kita itu yang akan mengangkat semangat, spirit, baik kami masyarakat Papua, tentu juga para tamu-tamu kita yang akan hadir di Papua nanti," ujar dia.
Yunus Wonda berpendapat, hanya ada dua kelebihan yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Papua.
"Tuhan hanya kasih dua kelebihan saja di Papua ini, yaitu musik dan olahraga. Di dalam musik itu ada budaya, berupa tarian-tarian, adat istiadat kita, yang Tuhan sudah taruh di atas tanah ini," kata Yunus.
"Sementara dengan olahraga Tuhan kasih kelebihan bagi orang Papua. Dua ini yang kita harus mengucap syukur kepada Tuhan," sambung dia.
Yunus meyakini, berbagai kebudayaan asli masyarakat Bumi Cenderawasih adalah hal yang ingin disaksikan dan dirasakan langsung oleh para atlet serta tamu yang bakal hadir saat gelaran PON XX.
"Kami yakin para tamu yang datang tidak ingin melihat modernisasi, mereka ingin melihat hal-hal yang benar-benar menjadi budaya orang Papua. Ini menjadi tantangan buat kami hari ini," kata Yunus.