TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Panjat Tebing DKI Jakarta mematok target tiga medali emas dari cabang olahraga panjat tebing di PON Papua XX 2021.
Salah satunya, bertumpu kepada atlet nasional Aspar Jaelolo.
Tim Panjat Tebing DKI Jakarta, yang diperkuat 10 atlet putra dan 10 atlet putri, telah berada di Timika. Aspar dkk bakal unjuk kemampuan mulai 27 September hingga 8 Oktober di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika. Sebanyak 16 medali emas diperebutkan di cabang olahraga ini.
"Kalau ditanya target inginnya ya emas sebanyak-banyaknya realistisnya tiga emas," kata Hendri Setiawan, manajer panjat tebing DKI yang juga Ketua Umum FPTI DKI Jakarta itu.
Tiga emas itu diprediksi datang dari speed putra perorangan. Di nomor ini, DKI memiliki dua jagoan, Aspar dan Zaenal Arifin. Dua emas lainnya diharapkan dari lead putri perorangan dan beregu dengan mengandalkan Syarifah Abdul Manan dan Nurul Aisyah.
"Kami memantau kekuatan lawan lewat mini kompetisi di bulan April di Bali dan bulan Juni dengan kejuaraan terbuka di Jambi," kata Hendri.
"Kompetitor utama di speed putra itu Kalimantan Barat dan Jawa Tengah, sedangkan lead putri, baik perorangan ataupun beregu adalah Jatim dan Jabar," ujat Hendri.
"Aspar dan Zaenal yang langganan skuat Timnas menjadi jagoan kami di speed putra," Hendri menambahkan. Aspar juga meraih dua emas di PON Jabar.
Target tiga emas itu turun ketimbang rencana semula yang mematok empat medali emas. Di PON 2016 Jabar, DKI menjadi juara umum dengan mengantongi sembilan emas, satu perak, dan empat perunggu.
Hendri menyebut adanya PPKM di Jakarta yang terus-menerus menjadi salah satu penyebabnya persiapan tim panjat tebing ke PON terkendala.
Akomodasi dan Latihan di Markas TNI
Tim panjat tebing DKI Jakarta telah mendarat di Timika. Aspar dkk menginap di Detasemen Kavaleri Timika.
"Fasilitas akomodasinya cukup memadai. Di sini sistem barak dengan fasilitas yang dikondisikan seperti di hotel. Ada dua barak putra dan barak putri. Ada AC, ada Wifi, air hangat, kasurnya baru. Ini baru saja direnovasi," kata Hendri.
"Menu makanan juga bagus, hanya saja ada keterlambatan. Makan siang belum tiba sampai sore," dia menjelaskan.
Hendri bilang fasilitas latihan juga cukup memadai. Atlet bisa menggunakan ruang fitness di Detasemen Kavaleri Timika itu. Adapun untuk papan panjat tebing, mereka membangun dadakan di toren air.
"Ada toren air setinggi 7 meter yang bisa kami manfaatkan. Kami pasang dinding dan poin, semoga besok pagi bisa langsung digunakan," ujar Hendri.