TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Keinginan Pengurus Pusat Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI) untuk membersihkan penggunaan obat terlarang (zero doping) pada cabang olahraga (cabor) binaraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mendapat dukungan.
Bahkan, Ketua Pengprov PBFI Jawa Tengah (Jateng), Menthin Gunarto mengusulkan adanya hukuman seumur hidup bagi atlet binaraga yang terbukti menggunakan doping di PON XX Papua.
"Saya mendukung penuh kebijakan PP PBFI yang akan menjadikan PON XX Papua zero doping. Dan, saya mengusulkan adanya hukuman seumur hidup tidak boleh tampil di event resmi PP PBFI bagi atlet binaraga yang terbukti doping," kata Menthin Gunarto yang juga salah satu tokoh binaraga nasional di Jayapura.
Memang hukuman seumur hidup tidak boleh tampil bagi atlet binaraga pengguna doping cukup keras.
Namun, Menthin yang juga tokoh binaraga nasional ini punya alasan. Dia tidak ingin citra binaraga Indonesia buruk dan juga menimbulkan dampak terhadap atlet binaraga yang menggunakan doping.
"Atlet jangan mengambil jalan pintas untuk mengejar prestasi. Perlu dipertimbangkan dampak buruk yang ditimbulkan dari doping. Yah kalau tidak menyerang jantung pasti merusak ginjal," ujarnya.
Menthin Gunarto yang memegang lisensi juri Federasi Binaraga Asia (ABBF) datang ke Jayapura untuk bertugas sebagai juri di PON XX Papua. Pria berusia 62 tahun yang tercatat sebagai juri senior.
Bicara soal fair, reputasi Menthin Gunarto tidak perlu diragukan. Dia akan memberikan penilaian secara fair dengan tujuan agar masa depan binaraga Indonesia bisa lebih baik ke depannya.
"Jangankan atlet binaraga dari daerah lain. Atlet binaraga dari Jawa Tengah saja tidak akan saya tolong jika memang tidak pantas juara. Fair play itu harus dijunjung tinggi. Ini pertaruhan nama baik PP PBFI yang baru berdiri dan juga masa depan prestasi binaraga Indonesia," jelas Menthin yang percaya adanya karma yang didapat jika tidak memberikan penilaian secara fair dalam setiap pertandingan.
Di PON XX Papua ini, Kontingen Binaraga Jawa Tengah diperkuat lima atlet binaraga andalannya. Yakni Warochim (60kg), Sarwanto (65kg), Bambang Wijanarko (70kg), Taat Pribadi (75kg) dan Sang Sang Budi (80kg).
Nama Menthin Gunarto memang cukup dikenal di kalangan masyarakat angkat besi, angkat berat maupun binaraga. Pasalnya, dia pernah mendapat gelar juri terbaik pada era binaraga masih bergabung dalam PB PABBSI.
"Pak Menthin itu tokoh olahraga binaraga nasional yang sudah lama juga duduk dalam kepengurusan PB PABBSI. Loyalitasnya terhadap pembinaan olahraga binaraga tidak perlu diragukan," kata Ivam Hidayat, Bidang Pertandingan dan Sponsor PP PBFI.
"Ya, pak Menthin memang sudah lama terlibat dalam pembinaan binaraga. Dan, beliau juga menjalankan tugasnya sebagai juri dengan baik sehingga PP PBFI kembali menugaskannya di PON XX Papua," tutur Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBFI, Yopie Irawan.