TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pelatih Selancar DKI Jakarta, Ujang Supriatna melakukan protes kepada panitia sehubungan dengan adanya pencurian umur dari peraih medali Emas Kelas Techno 293, M.Viko Wijanarko (Jawa Timur).
Menurut Ujang Supriatna, peraturan perlombaan di kelas tersebut peserta berumur 16 Tahun.
"Nah di kelas ini ada peserta yang sudah melewatai batas usia yang ditetapkan, dan peserta itu yang meraih medali Emas," ungkap Ujang Supriatna di Pantai Hamadi Jayapura, Rabu (6/10/2021).
Menurut Ujang Supriatna, dirinya sudah melaporkan ke induk kontingen, yakni KONI DKI Jakarta agar menindaklanjuti protes tersebut.
"Tetapi oleh KONI, kami diminta langsung protes ke bidang hukum pertandingan. Harusnya temuan kita ini yang memprotes KONI DKI, jadi sudah bukan urusan kami lagi," jelas Ujang Supriatna.
Menurut Ujang Supriatna, peselancar Jawa Timur tersebut kelahiran tahun 2003.
"Kami punya bukti kopian dokumen keterangan lahir dari peselancar Jawa Timur tersebut. Jika sudah punya bukti harusnya KONI DKI yang menindaklanjuti protes kita," jelas Ujang Supriatna.
Tim Layar DKI Jakarta hingga Rabu (6/10/2021) berhasil memperoleh tiga medali Perak.
Medali perak masing-masing dipersembahkan oleh Boby Adrianto/Herbito di kelas Int.47 Open.
Sementara dari Kelas Selancar Angin, Ridwan Ramadhan yang turun di kelas RS One Putra serta Deva Badhi Kurniawan yang turun di kelas Techno 293 Putra.
Di kelas Int.47 Open medali emas direbut oleh atlet Rizki Ramadhani dan Nughie Triwara dari Kaltim, dan medali perunggu oleh pasangan Ismael Rahmat dan Murhadi dari Sulsel.
Sedangkan di nomor RS One Putra, medali emas diperoleh Dexy Priani dari Provinsi Banten, dan Perunggu direbut oleh Kahea Sulfikar dari Jabar.
Kelas Techno 293 putra medali Emas direbut oleh M.Viko Wijanarko dari jatim sedangkan medali dan medali Perunggu, Adesta Raya Ramdhany dari Jabar.
Atas hasil tersebut, Ujang Supriatna mengaku target awal meraih dua medali Emas.
"Sayang target meleset. Ada beberapa alasan mengapa target meleset," ujar Ujang Supriatna.
Seperti di kelas RS One, atletnya diakui Ujang terlalu prematur melakukan start sehingga harus mengulangi dari awal. Beruntung Ridwan Ramadan mampu mengejar lawan-lawannya dan finish di tempat kedua.