Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Alif Thariq Sutrisno sempat menjadi atlet basket pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat silam.
Namun di PON XX Papua kali ini dirinya justru pindah menjadi atlet perahu layar membela Sulawesi Selatan.
Alif menceritakan kepindahannya menjadi atlet layar karena merasa lebih nyaman dan sesuai dengan dirinya.
“Kemarin saya di PON Jabar atlet basket. Terus habis POMNAS 2019 saya pindah ke layar. Di situ saya mulai latihan lagi,” cerita Alif kepada Tribunnews saat ditemui di venue Layar, Pantai Hamadi, Jayapura, Sabtu (9/10/2021).
“Alasannya mungkin kemarin saya masih labil. Sekarang usai sudah 22 jadi sudah bisa putuskan untuk fokus di layar,” sambungnya.
Alif mengatakan bahwa sejak kecil dirinya memang sudah menggeluti dua cabang olahraga tersebut.
Bahkan ketika duduk di bangku sekolah dasar, Alif sudah mengikuti perlombaan di India.
“Ya, saya sebenarnya sudah latihan layar sejak kecil. Waktu SD saya pernah bertanding di India. Waktu itu dari 100 peserta, saya finis di nomor 36. Kalau prestasi sekarang ya paling tinggi baru tampil di PON ini,” jelasnya.
Sementara itu, Alif di ajang PON XX Papua ini tampil di dua nomor yakni laser standar putra dan marathon.
Di nomor laser standar putra, Alif belum bisa meraih medali lantaran finis di peringkat keempat dari 12 peserta.
Kans Alif untuk bisa meraih medali masih ada di nomor marathon.
Namun ia menilai peluang itu sangat berat karena di nomor marathon dihuni atlet-atlet layar yang menurutnya sangat berpengalaman.
“Saya kemarin finis keempat di nomor laser standar yang juara dari Kepri,” kata Alif.
“Ini tinggal turun di marathon. Kans medali sangat berat karena ada tiga atlet yang sudah sangat berpengalaman, itu ada Ahmad Zainudin, kak Bobi, itu panutan saya. Tapi saya akan tampil maksimal dulu, di sini juga kita tahu ada faktor keberuntungan,” pungkasnya.