Lirik Besarnya Potensi Pasar, Brand Internasional Buka Gerai Stand Alone di Kawasan Hunian Bogor
Contoh paling gres adalah rencana jaringan dan penyedia kopi, Starbucks, yang segera meresmikan gerai yang berlokasi di perumahan Harvest City
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM – Peluang pasar di kawasan hunian mulai dilirik para investor dari dalam dan luar negeri.
Mereka menyasar langsung para konsumen di kawasan hunian berskala luas. Contoh paling gres adalah rencana jaringan dan penyedia kopi, Starbucks, yang segera meresmikan gerai yang berlokasi di perumahan Harvest City pada akhir Oktober 2022.
Ini merupakan gerai pertama brand internasional tersebut di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan konsep stand alone.
Menurut CEO Harvest City Andry Sudjono, masuknya anak usaha PT. Sari Coffee Indonesia ini karena tertarik melihat peluang dan potensi pasar yang ada di Harvest City.
Baca juga: Pasar Properti Mulai Tumbuh, Produsen Cat TOA Targetkan Kenaikan Penjualan Hingga 30 Persen
Sebab seperti diketahui, perumahan skala kota ini memiliki land bank 1.350 hektare merupakan kawasan hunian terluas di jalur Transyogi.
Selain itu, Starbucks ingin lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia dapat merasakan Starbucks Experience secara merata, serta agar para pecinta kopi di Jalur Transyogi (Cibubur – Cileungsi) dan sekitarnya dapat terlayani.
Dengan lahan hingga 1.350 hektare, kata Andry, maka akan semakin banyak rumah dan fasilitas yang akan dikembangkan di Harvest City. Otomatis penghuni terus bertambah dan akan menjadi potential market.
“Belum lagi lokasi komersial area yang kami sediakan sangat strategis, dekat dengan gerbang utama Harvest City yang berseberangan dengan Taman Buah Mekar Sari dimana tingkat traffic-nya sangat tinggi,” jelas Andry seusai acara Signing Ceremony Between Harvest City & Starbucks, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Inilah alasan, lanjut Andry, mengapa banyak brand terkenal, baik nasional maupun internasional yang tertarik untuk berinvestasi dan membuka gerai di Harvest City.
Beberapa fasilitas komersial yang telah beroperasi di perumahan ini seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), RM Sarimande, supermarket Narma, Holland Bakery, Alfamart, Indomaret, Restoran Saung Apung, Harvest Box, dan Hobbit Hill.
Andry mengatakan, masuknya Starbucks akan memberikan dampak positif terhadap Harvest City, salah satunya meningkatkan citra kawasan tersebut yang terus berbenah melengkapi berbagai fasilitas untuk menuju ke arah Kota Mandiri.
Baca juga: Pemulihan Sektor Properti Masuk Fase Awal, Inflasi dan Suku Bunga Acuan Harus Diwaspadai
Hal itu membuktikan bahwa brand-brand internasional pun memang melihat Harvest City ini punya prospek dan peluang bisnis yang besar.
“Kami berharap, setelah Starbucks, kerja sama dengan merek-merek terkenal F&B jaringan MAP (Mitra Adiperkasa) seperti Burger King, Domino, dan lain-lain akan menyusul. Kerja sama lanjutan sedang kami jajaki.
Kami ingin Kawasan ini menjadi destinasi kuliner dan hang out baik bagi warga Harvest City, warga sekitarnya, dan pelintas di Jalan Transyogi,” ungkap Andry.
Menurut Andry, kerja sama ini saling menguntungkan karena memberikan nilai tambah kedua belah pihak.
Starbucks mendapatkan traffic dari baik dalam Harvest City, maupun dari luar, sementara Harvest City mendapatkan nilai tambah makin banyaknya potential buyer.