Dibayangi Resesi, Pengembang Properti Optimistis Kinerja Tahun Depan Tumbuh 60 Persen
Tahun depan, perseroan memproyeksikan kinerja bisnis meningkat hingga 60 persen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti Citraswarna optimistis atas prospek bisnis perumahan di 2023 meski perekonomian sedang dihadapkan pada badai resesi.
Tahun depan, perseroan memproyeksikan kinerja bisnis bakal meningkat hingga 60 persen, di mana sepanjang 2022 mampu membukukan peningkatan bisnis di atas 50 persen.
President Director Citra Swarna Group Victor mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui dunia usaha, pihaknya mampu memacu kinerja perseroan hingga mencapai performa bisnis yang baik.
"Meski dalam kondisi penuh tantangan, kami tak sekedar bertahan tapi juga mampu melampaui target kinerja bisnis. Bagi kami, hal ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan," ungkap Viktor yang ditulis Senin (26/12/2022).
Pencapaian tersebut menjadi alasan perusahaan untuk memasang target bisnis yang lebih tinggi di tahun depan.
Apalagi saat ini perseroan tengah mempersiapkan pengembangan dua proyek properti baru skala besar di luar wilayah Karawang, Jawa Barat.
"Hingga sekarang kami punya empat proyek kawasan perumahan yang masih berjalan. Jadi, peningkatan bisnis dari sekitar 52 persen ke 60 persen, bukan sesuatu yang mustahil untuk kami capai di 2023," ucapnya.
Sales & Marketing Director Citra Swarna Group Suryanti Agustinar menjelaskan, sepanjang 2022 perseroan mampu membukukan penjualan sebanyak 1.500 unit rumah dari empat proyek yang dikembangkan perseroan di Bekasi, Karawang, dan Tangerang, Banten.
"Kami meyakini kehadiran dua proyek baru di tahun depan tentu akan memperbesar peluang untuk mencapai peningakatan bisnis perseroan," kata Yanti, sapaan akrabnya.
Baca juga: Harga Properti di Jabodetabek Kompak Naiknya, Merata di Semua Area
Optimisme bisnis Citra Swarna Group pada tahun depan memang cukup beralasan, selain kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,4 persen, kebutuhan masyarakat akan properti terutama hunian juga terbilang masih tinggi.
Hal ini seiring dengan backlog - kesenjangan antara supply dan kebutuhan hunian - yang masing menganga di angka 12,7 juta per tahun 2022.
Menurut Yanti, hingga saat ini segmentasi pasar properti terutama residensial terbesar di tanah air masih berasal dari golongan masyarakat menengah.
Baca juga: Lebih Untung Mana, Inves Beli Gudang Atau Ruko? Begini Pendapat Pemasar Properti
Buktinya, kata Yanti, dari total rumah yang terjual itu mayoritas menyasar segmen pasar menengah khususnya keluarga muda dan generasi milenial dengan kisaran harga Rp 500 jutaan per unit.
"Daya beli masyarakat di segmen ini memang masih cukup kuat. Karena itu, sebagai langkah strategis ke depan Citra Swarna Group masih akan fokus mengembangkan proyek-proyek hunian dengan segmentasi pasar menengah. Selain itu, kami juga akan memperkuat digital marketing guna mempermudah generasi milenial dalam memenuhi kebutuhan huniannya," tuturnya.
Baca juga: Prospek Investasi Properti di IKN Diyakini Tetap Seksi di Tengah Ancaman Resesi
Victor menambahkan, pihaknya bakal terus memperkuat soliditas tim melalui penempatan sumber daya profesional baik pada top manajemen maupun level pelaksana di seluruh proyek yang dikembangkan.
"Terus terang, pencapaian prestasi tahun ini, tidak lepas dari sejumlah profesional yang bergabung untuk memperkuat manajemen perusahaan. Kami yakin, dengan kemampuan mereka mengelola bisnis property development, tahun 2023 yang penuh tantangan akan dapat kami lampaui secara mudah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.