Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Basuki Bakal Libatkan Masyarakat Terdampak Longsor Natuna Dalam Pembangunan Hunian Tetap

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan, prioritas pihaknya adalah penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menteri Basuki Bakal Libatkan Masyarakat Terdampak Longsor Natuna Dalam Pembangunan Hunian Tetap
HO
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat penanganan bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat penanganan bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi pada Maret 2023 tersebut menyebabkan kerusakan rumah warga dan korban jiwa.

Dalam hal ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan, prioritas pihaknya adalah penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor pada relokasi permukiman warga.

Baca juga: Bupati Luwu Utara Minta 92 Warga Korban Banjir Bandang Tak Menjual Rumah Hunian Tetap Bantuan BNPB

Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah.

Huntap dengan teknologi rumah khusus tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023.

Ia meminta 100 unit RISHA segera dimobilisasi dari Palembang dan pembangunannya melibatkan masyarakat yang terdampak.

Berita Rekomendasi

"Segera mobilisasi 100 unit RISHA dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor. Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/4/2023).

Basuki memperkirakan, jika lahan sudah siap, maka pembangunan infrastruktur permukimannya dapat selesai dalam waktu 3 bulan.

Menurut dia, metode knock down/merangkai komponen dalam mendirikan RISHA ini relatif cepat.

Nantinya, lokasi huntap akan dilengkapi dengan utilitas seperti jaringan air bersih, sanitasi, dan musala.

Baca juga: Menko PMK: Pembangunan Hunian Tetap Korban Siklon Tropis Seroja di NTT Hampir 90 Persen

Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better).

Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak ini disebut penting untuk dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini, RISHA yang telah lengkap terinstal ada 2 unit.

“Sementara, 53 unit telah terpasang pondasi batu kali, dan masing-masing 1 unit telah terpasang sloof RISHA dan pasangan rangka baja ringan, serta 1 unit telah terpasang dinding bata sehingga progresnya sudah,” ujar Iwan.

Iwan menambahkan, pekerjaan akan dimulai kembali pada Rabu (26/04/2023) sambil menunggu lansir material RISHA.

“Menunggu mobilisasi Exca PC150 dari Serasan Timur, pekerjaan akan dimulai pada Rabu karena masih ada pekerja yang berada di pulau seberang. Rencananya, pada awal Mei mendatang akan ada tenaga kerja tambahan dari Jawa sebanyak 50 orang," kata Iwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas