Belum Kunjung Dioperasikan, Rest Area Gunung Mas Puncak Jadi Tempat ABG Memadu Kasih
Kondisi Rest Area Gunung Mas yang dibiarkan kosong kini jadi tempat mojok anaka-anak remaja dan ABG.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Proyek properti Rest Area Gunung Mas di kawasan Puncak, Bogor, sudah rampung mengerjaannya. Namun hingga kini proyek properti yang dilengkapi dengan sejumlah ruko dan fasilitas beristirahat pengguna jalan tersebut belum kunjung difungsikan.
Kondisi rest area yang dibiarkan kosong kini jadi tempat mojok anaka-anak remaja dan ABG (anak baru gede). Sejumlah pasangan tetrpantau memadu kasih di kasawan kios kosong tersebut.
Dalam sebuah foto yang diambil Tribunnews Bogor tampak terlihat beberapa ABG duduk berduaan di sekitar kios yang tak berpenghuni tersebut.
Diduga keduanya sedang memadu kasih dengan memanfaatkan suasana sepi di tempat tersebut.
"Banyak yang pacaran di parkiran di pojok-pojok yang adem aja biasanya sore kalau malam ada aja," ujar Adam salah satu remaja sekitar yang sering nongkrong di Rest Area Gunung Mas.
Jajang, warga sekitar rest area mengaku resah melihat kondisi tersebut.
"Resahlah, jadi banyak muda-mudi nongkrong takut terjadi hal-hal yang mungkin banyak diberitakan tentang adanya pelecehan seksual," ujarnya.
Selain dikhawatirkan terjadinya pelecehan seksual dan sejenisnya, ia juga khawatir apabila dibiarkan begitu saja ditakutkan Rest Area Gunung Mas akan menjadi sarang para remaja untuk minum-minuman keras.
Baca juga: Kawasan Puncak Macet Parah saat Long Weekend, Ini Penyebabnya
"Hal-hal tak terpuji bisa saja terjadi selain menyinggung soal seksual tadi hal seperti minum-minuman keras, konsumsi obat-obatan terlarang juga bisa saja, karena di situ selain sepi, tempat yang luas dan banyak spot ideal untuk mojok juga," paparnya.
Kemungkinan lainnya seperti bisa saja terjadinya pertarungan antar kelompok atau geng remaja menjadi perhatian sendiri bagi Jajang.
Baca juga: Kawasan Puncak Bogor Macet, BPTJ Kaji Pembangunan Kereta Gantung
"Dari perkumpulan remaja itu bisa sajakan terjadi perkumpulan remaja yang membentuk geng atau kelompoknya masing-masing, ditakutkan bisa timbul gesekan antar geng atau kumpulan para remaja," tandasnya.
Dengan kondisi yang cukup memprihatinkan itu Jajang sangat menyayangkan Rest Area Gunung Mas yang tak kunjung dibuka dan penuhi para warga.
"Setelah rampung, kenapa tidak langsung diisi dan didata pedagang mana yang akan direlokasi biar semua tidak mubazir," kata dia.
Laporan reporter Wahyu Topami | Sumber: Tribunnews Bogor