Tantangan Wujudkan 3 Juta Rumah, dari Tenggat Penyelesaian Hingga Mengukur Daya Beli
Program 3 juta rumah yang dicanangkan Kementerian PKP menghadapi sejumlah tantangan seperti target penyelesaian yang singkat dan daya beli.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program 3 juta rumah yang dicanangkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) disebut menghadapi sejumlah tantangan seperti target penyelesaian yang singkat yakni setahun, keterbatasan anggaran, dan rendahnya daya beli masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN bersama dengan Kementerian PKP menjawab kebutuhan masyarakat akan hunian yang berkualitas dan terjangkau, melalui proyek 3 juta rumah.
Beberapa perusahaan BUMN, termasuk SIG dikolaborasikan untuk mendukung program nasional tersebut dan memastikan tantangan yang menyertainya bisa teratasi secara efektif.
“Melalui kolaborasi perusahaan BUMN, Kementerian BUMN berkomitmen untuk menghadirkan solusi perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan,” tutur Erick dikutip Selasa (10/12/2024).
Tiga BUMN yang berkolaborasi adalah SIG selaku penyedia bahan bangunan, BTN selaku penyedia fasilitas pembiayaan, dan Perumnas yang akan melaksanakan pembangunan hunian terintegrasi atau transit-oriented development (TOD).
Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyatakan SIG menyediakan, produk bahan bangunan inovatif yang rendah emisi, serta fasilitas pembiayaan pemilikan rumah.
Kolaborasi antar BUMN tersebut memungkinkan SIG memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian berkualitas dan terjangkau, serta memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan.
Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Perumnas Kembangkan Lahan di Pulogebang Jakarta Timur
”Sebagai market leader di industri bahan bangunan domestik, SIG memiliki kapabilitas untuk mendorong pembangunan rumah ramah lingkungan. Kehadiran semen hijau SIG dan produk turunannya yaitu precise interlock brick, memberikan nilai tambah yang mampu menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah saat ini,” kata Donny.
Donny menyebut, precise interlock brick menjadi solusi bagi pengembang properti dalam pembangunan rumah yang cepat dan terjangkau, serta ramah lingkungan, untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing.
Baca juga: Wamen Fahri Hamzah Klaim Program 3 Juta Rumah Prabowo Didengar Seluruh Dunia
“SIG siap berkolaborasi dengan pihak perbankan dan para pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya akselerasi transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia,” ujar Donny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.