Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejar Target Program 3 Juta Rumah per Tahun Dibutuhkan Kolaborasi dan Inovasi Teknologi

Penggunaan bata interlock presisi lebih efisien dalam penggunaan material dan lebih mudah dalam pengaplikasian.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kejar Target Program 3 Juta Rumah per Tahun Dibutuhkan Kolaborasi dan Inovasi Teknologi
HO
Direktur Utama SIG, Donny Arsal (kedua kiri), Direktur Supply Chain SIG, Yosviandri (keempat kiri) serta Wakil Direktur Utama BTN, Oni Febriarto Rahardjo (tengah) saat mengunjungi rumah contoh Bata Interlock Presisi SIG di Bambu Apus, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah per tahun sebagai upaya memberikan hunian yang terjangkau dan layak kepada masyarakat.

Namun, upaya tersebut dinilai tidak bisa hanya dilakukan pemerintah tetapi dibutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan di sektor tersebut.

"Untuk mendukung pemerintah memenuhi target pembangunan 3 juta rumah per tahun dibutuhkan kolaborasi seluruh pihak dan tentunya inovasi teknologi," kata Direktur Utama SIG, Donny Arsal dikutip Senin (6/1/2025).

Baca juga: Wamen Fahri Hamzah Usul RT-RW Dilibatkan Dalam Program 3 Juta Rumah di Desa

Dalam inovasi teknologi, kata Donny, perseroan membuat bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego.

Menurutnya, penggunaan bata interlock presisi lebih efisien dalam penggunaan material dan lebih mudah dalam pengaplikasian, sehingga membuat durasi pembangunan lebih cepat, serta telah dinyatakan ramah gempa.

"Bata interlock presisi emberikan nilai tambah bagi pengembang dan pemilik rumah,” ujar Donny.

Ia menyampaikan, bata interlock presisi telah diimplementasikan di berbagai proyek termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan rumah di Bambu Apus, Jakarta Timur.

Berita Rekomendasi

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Junaidi Abdillah yang melihat pembangunan rumah di Bambu Apus menilai bata interlock presisi bisa mempercepat pembangunan perumahan dalam rangka menyukseskan program 3 juta rumah.

"Ini adalah teknologi yang patut disebarluaskan ke seluruh pengembang,” kata Junaidi.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA), Ari Tri Priyono menyampaikan, jika dilihat dari hasil akhir, kualitas bata interlock presisi tidak hanya cocok digunakan untuk rumah dengan skema pembiayaan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), tetapi juga sangat layak untuk rumah komersial.

“Proses pengerjaannya juga cepat, dua puluh satu hari bisa selesai. Bahkan,.mungkin kalau tukangnya lebih cepat, mungkin bisa dua pekan sudah selesai. Ini sangat membantu program 3 juta rumah untuk rakyat," kata Ari.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas