Berzikir Hindarkan Hipnotis saat Mudik
Ketua Umum MUI Sumsel H Sodikun mengimbau agar pemudik memperbanyak zikir guna menghindari hipnotis selama berada di perjalanan.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel H Sodikun mengimbau agar pemudik memperbanyak zikir guna menghindari hipnotis selama berada di perjalanan. Dengan begitu, pemudik dapat segera terhindar dari orang yang ingin melakukan tindak kejahatan dengan cara hipnotis.
"Hipnotis itu bisa terjadi jika pikiran seseorang kosong. Untuk itulah, kita harapkan pemudik untuk memperbanyak zikir dan doa di perjalanan. Insya Allah dapat terhindari dari hipnotis," pesan Kyai Sodikun, Selasa (7/9/2010).
Dia mengingatkan, biasanya saat musim mudik Hari Raya Idul Fitri, segala cara dilakukan penjahat untuk mencari uang. Salah satunya melalui aksi hipnotis dan gendam. Untuk itulah, hal ini harus diantisipasi dengan cepat seperti waspadai orang asing, selalu berdoa dan berzikir.
"Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal saat berada di stasiun, bandara, pelabuhan dan terminal. Bagi masyarakat, khususnya yang akan mudik, harus membekali diri dengan memperbanyak doa dan berzikir, agar pikiran tidak kosong. Jika kosong akan sangat mudah terkena hipnotis dan gendam," ujarnya.
Ditambahkan, bagi masyarakat khususnya umat muslim telah diajarkan untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT. Setiap akan melakukan perjalanan atau keluar rumah diwajibkan untuk berdoa. Dengan begitu, perjalanan yang ditempuh akan selamat dan sampai ketujuan.
"Insya Allah dengan tetap berdoa dan zikir kita tidak akan dapat dipengaruhi oleh yang akan menghipnotis. Malah sebaliknya kekuatan hipnotis itu sendiri akan dikalahkan kekuatan doa dan zikir," ujar Sodikun seraya menambahkan, dengan membaca doa dan menyerahkan diri kepada Allah SWT, maka akan ada malaikat yang memagari atau mendampingi, sehingga hipnotis tidak mampu menembusnya.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumsel H Najib Haitami menambahkan, dengan doa dan zikir maka niat jahat seseorang dapat dihindarkan. Untuk itulah, banyaknya kasus hipnotis dan gendam seperti yang sedang marak sekarang ini harus diantisipasi dengan mengisi diri dengan doa dan zikir. Apalagi pada musim mudik seperti sekarang ini yang harus diantisipasi.(*)