Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

2.478.000 Kendaraan Akan Tinggalkan Jakarta

Diperkirakan 2.478.000 kendaraan akan meninggalkan Jakarta pada mudik tahun ini, baik roda 2 maupun 4.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 2.478.000 Kendaraan Akan Tinggalkan Jakarta
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Sebanyak 7.088 pemudik dari 3.418 pengendara motor melakukan mudik bersama kelompok Kompas Gramedia dan Astra Honda Motor (AHM), di Jakarta, Jumat (18/9) pagi. Ribuan pemudik dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa timur tersebut dilepas oleh Wagub Jakarta, Priyanto dan CEO Kompas Gramedia, Agung Adi Prasetyo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini jumlah pemudik memakai kendaraan pribadi masih banyak. Diperkirakan 2.478.000 kendaraan akan meninggalkan Jakarta pada mudik tahun ini, baik roda 2 maupun 4.

Ini dikatakan Kepala Bagian pembinaan dan operasional Ditlantas PMJ AKBP Latif Usman, saat Rapat Koordinasi Mudik 2011.

Menurutnya, pihaknya terus berusaha meminimalisir penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk melaksanakan mudik, berbagai program dengan stakeholders pun telah disepakati.

"Diperkirakan 2.478.000 kendaraan akan meninggalkan Jakarta pada mudik tahun ini, baik roda 2 maupun 4," papar AKBP Latif.

Dijelaskan, pada H-1 atau malam Takbiran akan menjadi kegiatan yang tak kalah pentingnya, serta perlu perhatian agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman.

Adapun arus balik diperkirakan akan terjadi pada h+7, begitupun dengan arus berangkat yang diperkirakan akan terjadi pada h-7, dan sampai saat ini ada 24 kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan kerawanan selama bulan suci Ramadhan, salah satu nya balapan liar yang telah kami jadikan target operasi selama Ramadhan ini. Sedangkan di terminal-terminal akan di tempatkan petugas Dinkes, Polisi, dan Instansi terkait lainnya yang mendukung mudik 2011.

Berita Rekomendasi

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar   Hal tersebut dilakukan karena peningkatan populasi pemudik menggunakan kendaraan roda dua dalam tradisi mudik lebaran bertautan erat dengan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Rapat dihadiri  seluruh Kepala Terminal dan Kasat Lantas di wilayah Jakarta dan Sekitarnya, serta para stakeholders. "Pemerintah sebenarnya sudah menganjurkan menggunakan angkutan umum, lantaran hal ini dapat mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan. Namun tidak ada larangan mudik menggunakan motor, hanya saja, pengendara harus tetap mematuhi peraturan yang ada, seperti tidak mengangkut penumpang lebih dari satu untuk roda dua, serta tidak mengangkut barang dengan jumlah berlebih," kata Royke, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya seperti dikutip TMC Polda Metro Jaya, Minggu (14/8/2011).

Royke mengatakan alasan dilakukan mudik bersama disebabkan data tercatat pada tahun 2009, 33 Orang meninggal dan untuk tahun 2010 45 orang meninggal hanya dalam kurun waktu 16 hari.

Sedangkan dari pihak dinas perhubungan, diwakili Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Wakadishub) DKI Jakarta, Riza Hashim, pun mendukung penuh rapat koordinasi ini. Sebab, mudik memang harus direncanakan sedari awal. "kita punya obsesi yang kuat, untuk itu lebih komprehensif dengan berkoordinasi dengan semua elemen yang akan terlibat mudik tahun ini," ujar Riza.

Terakhir, Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun turut serta menyampaikan programnya, yaitu dengan menerjunkan satu tim medis di tiap Stasiun Kereta api dengan 1 Dokter dan Perawat untuk penanganan pemudik yang sakit sebelum berangkat meninggalkan Jakarta. Selain itu Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga akan melakukan test urine bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), untuk para pengemudi yang terlibat mudik dengan massa yang cukup banyak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas