Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Hasyim Muzadi Imbau Jangan Ada Sweeping di Bulan Ramadhan

KH Hasyim Muzadi berharap tak ada aksi kekerasan atau main hakim sendiri dari kelompok manapun di bulan Ramadhan

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Hasyim Muzadi Imbau Jangan Ada Sweeping di Bulan Ramadhan
IST
Hasyim Muzadi 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi berharap tak ada aksi kekerasan atau main hakim sendiri dari kelompok manapun terhadap tempat hiburan menjelang datangnya bulan Ramadhan.

“Saya berharap agar tidak ada sweeping dengan kekerasan di bulan Ramadhan. Cukup dengan mendesak kepolisian atau aparat agar menjaga etika terhadap mereka yang berpuasa,” kata KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Senin (16/7/2012).

Menurutnya, aksi sweeping dan kekerasan akan menguntungkan kelompok-kelompok yang selama ini sudah anti terhadap Islam. Kekerasan itu, imbuhnya,  hanya akan dimanfaatkan mereka untuk menghancurkan citra Islam.

“Sesungguhnya kekerasan tersebut sangat menguntungkan kelompok anti Islam atau Islamophobia. Mereka akan menggunakan kekerasan tersebut untuk menutupi kekerasan atau white crime dalam skala yang besar dan luas,” katanya.

KH Hasyim Muzadi mengingatkan, konflik dan kekerasan horizontal yang terjadi belekangan ini disebabkan kelemahan kekuasaan.

“Hukum yang tidak berkeadialan, politik yang tidak amanat, serta ekonomi yang rusak,” jelas pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini.

Bersamaan dengan itu, lanjutnya, ada kelompok-kelompok yang bekerja untuk kepentingan asing dengan merusak bangsa sendiri di mata dunia internasional.

Berita Rekomendasi

“Baik itu di bidang ekonomi, politik, disintegrasi bahkan sparatisme akan ramai-ramai berlindung dalam kekerasan ormas yang melakukan sweeping kemudian menyalahkan Islam,” tuturnya.

Ditakatakan juga, gerakan transnasional yang berhimpitan dengan gerakan universalisme agama kerap mengancam disintegrasi bangsa.  Bahkan melapangkan jalan untuk merdekanya bagian dari Indonesia

“Bahayanya, gara-gara ormas Islam me-sweeping warung nasi atau kedai kopi, padahal itu boleh untuk musafir. Lebih strategis kalau umat Islam yang ikut mendirikan republik ini menjaga NKRI dari rongrongan dari dalam yang bekerjasama dengan pihak luar melalui tema yang tampaknya humanis dan mempertahankan hak asasi,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas