Pertamina Antisipasi Lonjakan Bahan Bakar
Mengantisipasi lonjakan ini, Pertamina akan menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3 kg.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--PT Pertamina memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan elpiji 3 kilogram (kg) jelang Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H.
Mengantisipasi lonjakan ini, Pertamina akan menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3 kg.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menegaskan, Pertamina menjaga ketahanan stok dan pengelolaan distribusi BBM dan gas elpiji selama waktu itu.
Ia memperkirakan konsumsi premium akan naik sebesar 3,3persen dari rata-rata harian normal 78.000 kilo liter (kl). Atau naik menjadi 80.000 kl.
Sementara untuk gas elpiji 3 Kg akan naik 3persen dari rata-rata harian normal 11.351 metrik ton menjadi 11.695 metrik ton.
Selanjutnya, buat Avtur bakal naik 6persen dari rata-rata harian normal 10.763 kl menjadi 11.384 kl.
Sedangkan untuk solar diperkirakan bakal turun sebanyak 12,9persen dari rata-rata harian normal 44.000 kl menjadi 38.000 kl.
“Pertamina siap menjaga ketahanan stok dan pengelolaan distribusi BBM dan gas elpiji," tegas Hanung Budya, Jakarta, Jumat (20/7/2012).
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini menyatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan pasokan listrik dan BBM.
Kementerian ESDM memperkirakan pasokan BBM, untuk premium dipastikan cukup hingga 17 hari, avtur 20 hari, minyak tanah 76 hari, dan solar 17 hari.
"Premium itu kita punya stok sampai 17 hari, artinya kita masih bisa bermain di 17 hari kalaupun ada apa-apa di transportasi dan sebagainya. LPG juga aman, stoknya sampai 14.768 meter kubik ton dan itu 17 hari sendiri," jelas Rudi.
Menurutnya, konsumsi BBM pribadi akan mengalami kenaikan, sedangkan konsumsi BBM industri akan menurun menjelang lebaran. Sehingga stok BBM hingga 17 hari dinilai pemerintah cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Berita Ramadan: