Kemenhub Diminta Jangan Sekedar Mengimbau Pemudik
Berdasarkan catatan mudik tahun lalu, Kecelakaan mudik Lebaran 2011 lalu meningkat hingga 33 persen.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Anggota Komisi V DPR RI Teguh Juwarno meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tak hanya mengimbau para pemudik tidak pakai motor. Apalagi, bercermin pada pengalaman arus mudik tahun lalu, yang masih mencatat angka kecelakaan tinggi.
"Kementrian Perhubungan jangan hanya imbau pemudik agar tidak pakai motor karena alasan rawan kecelakaan dan tingginya angka korban kecelakaan mudik dari para pengguna kendaraan roda dua ini," tegas Teguh menyarankan, di kompleks DPR, Jakarta, Senin (6/8/2012).
Tegas dikatakan, seharusnya Kemenhub menawarkan solusi, yakni dengan menggunakan kapal laut, dan kereta barang. Kemenhub bisa bekerja sama dg TNI AL, Pelni dan PT. KAI.
Menurut dia, layanan mudik gratis ini diprioritaskan bagi pemudik yang memakai motor dan membawa anak-anak.
"Agar jangan lagi kita dengar kasus anak meninggal dalam dekapan orang tuanya saat mudik, atau kecelakaan fatal satu keluarga bersepeda motor. Bagi pemudik ke Surabaya, Semarang bisa menggunakan kapal laut, sementara pemudik ke Yogyakarta, Purwokerto, Tegal dan sekitarnya. Pakai gerbong kereta barang untuk motornya," usulnya.
Lebih lanjut dia juga menambahkan bahwa Komisi V tanggal 8-11 serentak akan melakukan pemantauan kesiapan jalur mudik kebaran di sepanjang pantura dan Lampung. Termasuk di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakaheuni.
Berdasarkan catatan mudik tahun lalu, Kecelakaan mudik Lebaran 2011 lalu meningkat hingga 33 persen.
Berdasarkan catatan polisi ada 4.006 kasus kecelakaan pada 23 Agustus hingga 4 September 2011. Angka ini naik sekitar 996 kejadian, dibandingkan Lebaran tahun lalu yang tercatat 3.010 kasus.
Korban meninggal akibat kecelakaan pada mudik Lebaran tahun 2011 sebenarnya turun dari 746 pada 2010, menjadi 661 orang pada tahun ini, tapi jumlah kecelakaan naik terus hingga 33,08 persen. Sementara korban luka berat naik 155 orang, atau 15,91 persen.
Berita Ramadan: