Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Gamis Ashanti dan Syahrini Ludes di Malioboro

Hingga H+3 Lebaran kemarin kawasan perbelanjaan di Malioboro, terutama para pedagang batik masih ramai didatangi wisatawan

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Gamis Ashanti dan Syahrini Ludes di Malioboro
TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy
Sejumlah kendaraan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hingga H+3 Lebaran kemarin kawasan perbelanjaan di Malioboro, terutama para pedagang batik masih ramai didatangi wisatawan baik dalam daerah maupun luar daerah. Akibatnya, omset para pedagang batik meningkat sekitar 50 sampai 70 persen.

Agus Rahmat, salah seorang pedagang batik di kawasan malioboro mengaku bahwa selama dua hari terakhir omset penjualan batiknya meningkat. Menurutnya, peningkatan pendapatannya mulai terasa sejak H+2 Lebaran kemarin.

"Saya kurang tau pasti jumlahnya, yang pasti mengalami peningkatan dibanding hari-hari biasa sekitar 60 persen," tutur Agus, Rabu (22/8).

Agus mengaku, jika sehari-hari ia bisa mengantongi uang sekitar Rp 2 juta maka selama pasca lebaran ini ia bisa mendapatkan uang sekitar Rp 3,5 juta. Naiknya pendapatan tersebut bertahap sejak H+1 Lebaran.

"Kemarin waktu H+1 lebaran jumlah pembelinya masih biasa saja, tapi semakin hari sampai hari Rabu kemarin pembelinya semakin banyak," tambahnya.

Agus mengatakan, jenis batik untuk anak-anak adalah yang paling diminati pembeli. Biasanya mereka membeli dalam jumlah cukup banyak untuk oleh-oleh keluarga di rumah.

"Yang jenis batik untuk ibu-ibu dan kemeja lengan pendek juga lumayan banyak diminati," kata Agus.

Berita Rekomendasi

Salah satu pembeli batik asal Ciamis, Jawa Barat bernama Monik mengaku bahwa dirinya sengaja membeli batik untuk oleh-oleh keluarganya d rumah. Setiap tahun, ia memang menyempatkan waktu ke Yogyakarta untuk berbelanja dan berwisata.

"Biasanya habis berwisata lalu saya berbelanja batik dan asesoris di Malioboro," kata Monik

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo, Ujun Djunaedi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa tak hanya batik, permintaan baju muslim terpantau cukup tinggi. Busana muslim wanita atau gamis misalnya, sudah mulai diborong pembeli sejak H-7 lalu.

"Terutama untuk gamis Ashanti dan gamis Syahrini, saya sudah sedia stok sampai 200 persen dan sekarang sudah ludes," kata Ujun.

Ujun menambahkan, setelah permintaan baju mulim yang meningkat sebelum lebaran, giliran pakaian dan pernak-pernik batik menjadi produk yang banyak dicari setelah lebaran.


"Karena setelah Lebaran sudah mulai banyak wisatawan atau pemudik yang ingin mencari oleh-oleh atau untuk kebutuhan pribadi," lanjutnya.

Untuk mengantisipasinya, pihaknya sudah melakukan persiapan, antara lain dengan menambah stok barangnya. Ujun mengaku sudah menambah pasokan dagangannya hingga dua kali lipat dibanding hari-hari biasa.

"Namun ternyata di luar perkiraan kami, kenaikan jumlah pengunjung yang terjadi sebelum Lebaran kali ini justru membuat dagangan kami ludes duluan sejak beberapa hari lalu," paparnya.

Kondisi inipun semakin menambah pendapatan pedagang. Ujun mengaku dirinya bisa mendapatkan omset yang lebih tinggi dibanding hari-hari biasa.

Ludesnya dagangan pedagang Pasar Beringharjo ini juga didukung oleh membludaknya pengunjung pasar. Hingga H-7 lalu, jumlah pengunjung sudah meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa. (sus/gya)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas