Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjamurnya pasar tumpah di ibukota tak jarang menyumbang kemacetan di beberapa lokasi. Pasalnya pasar tumpah ini menggelar dagangannya hingga badan jalan dan banyak parkir kendaraan yang semerawut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan untuk membenahi pasar tersebut pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Pemprov DKI khususnya yang menjadi ujung tombak yakni PD Pasar Jaya.

"Fenomena Ramadan biasanya banyak pasar dadakan dengan menyediakan takjil. Di pinggir jalan menjamur pedagang dadakan. Di beberapa lokasi keberadaan mereka ada yang mengganggu lalin," ungkap Rikwanto, Rabu (9/7/2013) di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto menyarankan ada baiknya para pedagang kaki lima tersebut dikumpulkan menjadi satu dan dicarikan tempat untuk berdagang, bisa di halaman masjid, mushola, atau parkiran mall karena tempatnya cukup luas dan tidak mengganggu lalin.

Rikwanto menuturkan, seyogyanya perkembangan pedagang yang melebihi kapasitas pasar menjadi perhatian pihak PD Pasar Jaya.

"Kan bisa mereka dikumpulkan dijadikan satu disuru berjualan di Monas, Kemayoran, lapangan banteng khusus dibulan puasa. Jadi berikan mereka wadah agar tidak mengganggu lalin sepaya lebih tertib," terang Rikwanto.

Untuk diketahui, berdasarkan catatan Ditlantas Polda Metro Jaya ada sekitar 12 lokasi rawan pasar tumpah yang utamanya tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

Di Jakarta Timur terdapat 3 lokasi pasar tumpah yakni di Pasar Gembrong, Pasar Kramat Jati, dan di depan Stasiun Jatinegara. Di Jakarta Barat, lokasi pasar tumpah terpusat di Jalan Panjang, Kebon Jeruk.

Sementara Di Jakarta Pusat, pasar tumpah terdapat di Benhil traffic light Tanah Abang, Jiung Kemayoran, Simpang Lima arah Lifoli, Pasar Genjing, dan Pasar Tanah Abang. Sedangkan di Jakarta Selatan, ada tiga lokasi pasar tumpah yakni di Pasar Cipulir, Pasar Minggu, dan Pasar Pondok Labu.