Tradisi Sambut Ramadan, Bersih-bersih Sajadah di Sungai Ciwidey
ADA kebiasaan unik yang dilakukan warga di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, menjelang Ramadan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM SOREANG - ADA kebiasaan unik yang dilakukan warga di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, menjelang Ramadan. Kemarin, puluhan warga berbondong-bondong membersihkan karpet, tikar dan sajadah mesjid di saluran irigasi Sungai Ciwidey di kampung tersebut.
Tradisi membersihkan karpet tersebut sudah puluhan tahun dilakukan.Ujang (25), salah seorang pengurus mesjid di Soreang menuturkan, pembersihan karpet mesjid di Sungai Ciwidey sudah menjadi tradisi turun temurun. Sebelum digunakan untuk beribadah, kebersihannya harus dijaga. Apalagi bulan Ramadan merupakan bulan suci. Tradisi ini digelar setiap tahun sejak tiga atau dua hari menjelang pelaksanaan hari pertama Ramadan.
"Memang sengaja datang ke sini. Karena air sungainya masih bersih. Sudah turun temurun bersihin karpet di sini. Kalau di lokasi pesantren kan tempatnya agak sempit. Jadi enggak leluasa bersihinnya," ujar Ujang, Selasa (9/7/2013).
Ia tidak tahu persis kapan tradisi pembersihan karpet di Sungai Ciwidey itu dimulai. Tempat yang luas dan aliran yang deras menjadi alasan banyak warga terutama pengurus mesjid yang membersihkan karpet di sana.
"Saya sudah dari tiga hari yang lalu bersih-bersih di sini. Kemarin juga ada orang dari Cigondewah yang datang ke sini. Sama bersihin karpet mesjid juga. Tempat ini memang jadi pilihan sih. Memang enak tempatnya untuk bersihin karpet," katanya.
Nurdin (40), warga Kampung Sungapan menjelaskan, sudah puluhan tahun banyak warga yang membersihkan karpet di tempat tersebut. Airnya yang masih jernih menjadi pilihan warga untuk membersihkan karpet.
"Kurang tahu yah kapan banyak orang yang datang ke sini buat bersih-bersih karpet. Pokoknya sudah puluhan tahun kok. Jadi sudah kayak tradisi saja," ujar Nurdin.
Warga Kampung Sungapan, lanjut dia, tidak merasa keberatan dengan aktifitas yang dilakukan di Sungai Ciwidey. Kegiatan tersebut tidak pernah mengganggu warga Sungapan. Apalagi mengotori irigasi sawah warga.
"Silakan saja. Itu kan tempat umum. Bukan tempat milik perorangan. Enggak mengganggu warga di sini juga," katanya.
Ia menambahkan, selain warga Kabupaten Bandung, warga Kota Bandung pun sudah sering datang ke Sungai Ciwidey. Banyak warga yang datang untuk membersihkan karpet menjadi bukti jika Sungai Ciwidey masih terjaga kebersihannya. Dari tradisi tersebut diharapkan bisa semakin melestarikan Sungai Ciwidey. (aa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.