TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Serangkaian ibadah selama bulan suci Ramadan bukanlah sekadar ritual. Namun, berpuasa adalah upaya manusia mencapai ketakwaan kepada sang Khalik.

Hakikat puasa ini disampaikan Ustaz Dr Amir Faishol MA, saat Buka Puasa Bersama Karyawan Kompas Gramedia (KG), di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (18/7/2013) petang.

Dalam Tausyiahnya, Amir Faishol mengatakan jika berpuasa hanya ritual tahunan maka akan sia-sialah ibadah yang menjalankannya.Karena itu, pria kelahiran Madura ini mengingatkan hendaknya umat Muslim menyadari kalau berpuasa itu adalah upaya syukur yang diejawantahkan dalam bentuk ibadah yang ikhlas demi menuju akhlak yang mulia.

Diingatkannya betapa Allah SWT menjaga makhlukNYA lebih dari sang makhluk ciptaannya ini mengurus dirinya sendiri. Bahkan, harta manusia dalam jumlah sebesar-besarnya pun tak akan mampu membayar nikmat dan kasih sayang dari Allah.

Bagaikan ponsel, seharusnya sebagai makhluknya rasa syukur itu diartikan dalam bentuk koneksi, senantiasa mengingat kepada sang Pencipta. "Ibarat paket hp, ada paket tahunan ya Ramadan ini yang membuat manusia terkoneksi dengan Allah SWT.

Karena itulah perlu target saat kita menjalankan puasa. "Jadi berpuasa itu tak sekadar ritual. Intinya  membangun akhlak mulia karena jika hanya menjalankan tanpa target berarti ibadahnya gagal," tegasnya lagi.

Ada tiga target pokok yang harus dicapai saat Ramadan. Apa saja targetnya?
Pertama menjaga hawa nafsu. Hawa nafsu selalu mengajak kepada keburukan. Dengan berpuasa diharapkan bisa mencapai target ini.

Kemudian memburu pahala yang besar jadi target kedua yang harus dicapai saat ramadan.
Tanpa kita sadari kelalaian beribadah selama setahun diberikan kesempatan dibayar saat bulan ramadan ini dengan menambah pahala berlipat ganda.

Target yang ketiga yaitu untuk Istiqomah. Menuju jalan lurus sehingga ketakwaan bisa tercapai.