Arung Jeram Tetap Asyik dan Puasa Tak Batal
BERIBADAH puasa pada bulan Ramadan tidak menjadi halangan komunitas pecinta rafting Tasikmalaya, Garut dan Bandung untuk berarung jeram.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - BERIBADAH puasa pada bulan Ramadan, rupanya tidak menjadi halangan komunitas pecinta rafting Tasikmalaya, Garut dan Bandung untuk berarung jeram. Seperti yang mereka lakukan belum lama.
Dengan mengambil start di Sungai Cikunir, Kampung Asta, Kelurahan Cibeuti, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, mereka menjajal trek Sungai Ciwulan sepanjang 11,6 kilometer.
Kegiatan ngabuburit yang tergolong langka ini melibatkan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Tasikmalaya, Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) GANESHA ITB Bandung, KPA Gempar Poltek POS Bandung, Mapala STT Garut, Nokken Rafting Garut, Federasi Arung Jeramnya Jogyakarta (FAJY), serta Gerhana Fisip Universitas Garut.
Koordinator pelaksana dari FAJI Pengcab Kabupaten Tasikmalaya, Yudi Kadarusman, mengatakan rafting jelang berbukan ini diikuti 21 peserta, laki-laki dan perempuan. Aksi dimulai selepas zuhur dari tepi Sungai Cikunir. Dari Sungai Cikunir yang deras, mereka melaju masuk Sungai Ciwulan yang lebih besar.
Tak kurang dari 21 jeram mereka lalui, termasuk enam di antaranya yang merupakan jeram dengan karakteristik berbahaya, serta 16 riam jeram.
Lintasan sungai yang dilalui pun memiliki 30 flat yang menguras banyak tenaga.
"Ini medan yang tergolong gila-gilaan dalam kondisi kami semua berpuasa. Tapi, alhamdulillah kami semua mencapai finis dengan selamat. Dan yang paling penting masih dalam keadaan berpuasa," ungkap anggota KPA Gempar Poltek Pos Bandung, Ibrahim, beberapa saat setelah berhasil masuk finis.
Menurut Ibrahim, ia bersama teman-temannya semula mengira ajakan anggota FAJI Tasikmalaya berarung jeram pada bulan Ramadan ini sekadar bercanda.
"Tapi setelah dipaparkan serius dan konsepnya juga bagus, akhirnya kami ikut bergabung," ujarnya.
Seusai menjajal trek selama sekitar 3,5 jam, para pecinta arung jeram ini lantas membersihkan diri. Tak lupa menunaikan salat asar sebelum berkumpul di aula kantor Kecamatan Kawalu untuk berdiskusi berkenaan dengan arung jeram. Mereka kemudian berbuka puasa bersama warga Kampung Jamban. (stf)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.