Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Menyempurnakan Ibadah Puasa dengan Iktikaf

Hari-hari terakhir Ramadhan ini, tingkatkanlah ibadah, afakkur, zikir, dan ibadah lainnya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Menyempurnakan Ibadah Puasa dengan Iktikaf
net
Iktikaf di Masjid Demak Semarang 

Oleh Tgk H Faisal Ali, Ketua Umum PWNU Aceh, dan Sekjen HUDA Aceh.

KAPAL pesiar Ramadhan, dalam beberapa hari lagi akan merapat di dermaga aidil fitri. Seluruh penumpangnya diharapkan untuk menjadikan momen istimewa ini dan mempersiapkan seluruh bekal kemewahannya selama berlayar sebagai media untuk meraih predikat takwa. Karena itu, Hari-hari terakhir berada dalam kapal pesiar Ramadhan ini, tingkatkanlah ibadah seperti shalat berjamaah tepat waktu, shalat Tarawih, shalat Tahajud, shalat sunah, membaca Alquran, tafakkur, zikir, dan ibadah lainnya.

Bagi orang yang benar-benar merasa terpanggil oleh Allah Swt, tentu ia akan jadikan hari-hari terakhir Ramadhan ini benar-benar berarti dalam hidupnya. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kecintaan Allah Swt. Qiyamul Lail dengan mengurangi tidur untuk beribadah akan mendatangkan curahan rahmat Allah. Ramadhan adalah bulan yang memberikan rahmat luar biasa bagi manusia, yang dapat diraih dengan menjalankan berbagai kegiatan ibadah. Satu di antaranya adalah dengan beriktikaf.

Ramadhan disediakan Tuhan sebagai ruang penyucian, ruang introspeksi bagi manusia. Ruang introspeksi dengan harapan dapat menekan kemaksiatan dari dalam diri, dan mengontrol sifat buruk dalam hati agar tidak semakin jahat. Satu upaya yang jangan terlewatkan adalah melakukan iktikaf dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Indikasi kuatnya keterikatan dan perpaduan yang istimewa antara ibadah puasa dan iktikaf adalah di penghujung ayat tentang Ramadhan, Allah menyebut tentang iktikaf (lihat; QS. Al-Baqarah: 187).

Secara bahasa iktikaf berarti menetap diri pada sesuatu dan menahan diri agar senantiasa tetap berada padanya, baik hal itu berupa kebaikan maupun keburukan. Sementara secara istilah iktikaf ialah bermakna menetap seorang Muslim di dalam masjid beserta niat ketaatan dan ibadah kepada Allah Swt. Iktikaf bukan hanya disunatkan pada bulan Ramadhan saja, tetapi juga dianjurkan kapan saja untuk dilaksanakan oleh setiap Muslim.

Iktikaf adalah satu ibadah yang sarat manfaatnya. Iktikaf akan membantu seorang Muslim mencapai derajat takwa dengan lebih sempurna. Derajat takwalah jalan kita mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, sebagaimana firman Allah Swt: "Orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa, bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (QS. Yunus).

Selain itu iktikaf juga perlu di jadikan sebagai sarana perenungan diri, apa yang telah kita perbuat dalam umur yang sudah terlewati dan bagaimana kelanjutan perjalanan ke depan. Perenungan diri pada waktu tertentu khususnya pada sepertiga malam yang akhir adalah bagian terpenting dari iktikaf. Di dalam perenungan inilah sesungguhnya seseorang melakukan penyucian kalbu dan mendekatkan jiwa raganya kepada Allah Swt.

BERITA TERKAIT

Orang yang iktikaf akan terbantu untuk melakukan ibadat seperti shalat berjamaah tepat waktu, mengkhatam Al-quran, mengoptimalkan shalat tarawih dua puluh rakaat dan menghiasinya dengan sebelas rakaat shalat witir serta memparipurnakan ibadah puasa dengan beriktikaf di rumah Allah secara total. Dengan cara demikian, insya Allah orang yang beriktikaf akan terbantu untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Situasi demikian tentu akan mendorong terjadinya peningkatan kualitas iman dan takwa.

Iktikaf tidak saja mendorong kesadaran jiwa untuk terus berintrospeksi, tetapi juga kesadaran untuk mencintai masjid. Kecintaan kepada masjid adalah satu ciri seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, sebagaimana firman Allah Swt: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah: 18).

Iktikaf momen tepat memaksimalkan diri dalam mengendalikan nafsu  makan, minum dan berhubungan badan selama berpuasa Ramadan. Iktikaf mampu menjadi ruang bagi manusia untuk mendiamkan sejenak tubuhnya dari berbagai kecenderungan syahwati yang mereka jalani selama ini, sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan nafsunya dan beramal bagi kehidupan sesudah mati."

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas