Sampai H+7, Erwin Bertugas Seberangkan Warga Sukamandi
Setiap pagi hingga malam ia bertugas bersama dua rekannya untuk memastikan warga Sukamandi, Subang selamat sampai di seberang.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Erwin, seorang anggota TNI-AD kulitnya terbakar sengatan matahari. Setiap pagi hingga malam ia bertugas bersama dua rekannya untuk memastikan warga Sukamandi, Subang selamat sampai di seberang.
Pada pukul 11.23 WIB di hari Jumat (2/8/2013), Erwin masih saja berada ditengah jalan raya Patok Besi sambil mengibarkan bendera kuning sebagai tanda kapan warga boleh menyeberang.
Sesekali, Erwin menuju pos mudik yang berada di sisi kiri lajur dari arah Simpang Jomin-Mutiara menuju ke Indramayu untuk sekadar berteduh dari terik matahari.
"Istirahat dulu sebentar, saya gantian dengan rekan saya. Nanti ganti lagi kalau dia lelah," ujar Erwin sambil menyeka keringat dari dahinya.
Pekerjaann yang ia lakukan tidaklah mudah. Menyeberangi puluhan orang, motor bahkan becak. Ditambah lagi Erwin bekerja di terik matahari sambil menunaikan ibadah puasa.
Sekali saja ia tidak kuat mental, mungkin ia akan berlari ke warung di dekat pasar Sukamandi untuk membeli air mineral dingin dan menenggaknya. Namun hal itu tidak ia lakukan selama bertugas di hari pertamanya.
"Apalagi warga ini susah sekali diatur untuk menyeberang. Jadi kalau sudah siang begini suka pusing kepala," kata Erwin.
Berbekal latihan yang selalu ia lakukan di Koramil yang menjadi markasnya selama ia di bertugas di Ciasem, Erwin mampu menahan semua godaan dan cobaan sehingga bertahan untuk tidak membatalkan puasanya.
Namun, Erwin dan dua rekannya harus bertahan sampai tanggal 16 Agustus 2013 mendatang menjaga warga yang menyeberang ditengah arus lalu lintas yang kecepatan kendaraannya diatas 60 km per jam.
Belum lagi tantangan selanjutnya yaitu di H-4 dan H-3. Erwin yang sudah selama tiga kali lebaran mengamankan warga Sukamandi yang menyeberang mengaku hari itu adalah hari tersulit dan terberat.
"Selain kendaraan yang padat, ya itu, warganya juga semakin ramai semakin sulit diatur. Apalagi kami bertiga tidak ada shift dengan personel lain," kata Erwin.
Sebagai anggota TNI AD, Erwin tidak ingin terus menerus mengeluh. Ia mengatakan tetap akan melaksanakan tugas yang diembankan kepada dirinya dan dua rekannya. Ia juga mengatakan banyak pahala dari apa yang ia kerjakan sekarang di bulan suci Ramadhan ini.
"Pahalanya yaitu menyelamatkan warga untuk sampai di seberang. Kalau tidak dipandu, mereka terancam tertabrak oleh kendaraan yang melaju kencang disini," tutur Erwin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.