Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Ahok Jadikan Bank DKI Penyalur Zakat untuk Data Warga Miskin

Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjuk Bank DKI sebagai penyalur zakat untuk memudahkan mendata warga miskin ibukota.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Jadikan Bank DKI Penyalur Zakat untuk Data Warga Miskin
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berpidato seusai mengucap sumpah jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI di Balai Agung, Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2014). Saefullah diangkat menjadi Sekda Pemprov DKI Jakarta menggantikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta Wiriyatmoko dengan masa tugas hingga tahun 2018. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab disapa Ahok, mengungkapkan alasan Pemprov DKI Jakarta menginginkan Bank DKI menjadi penyalur zakat kepada orang yang memerlukan bantuan.

"Supaya kami bisa cocokan, KJP, kalau ada satu orang yang sama. Jadi dia enggak bisa buka rekening yang sama, lebih baik disatukan. Lama-lama kami bisa mengontrol semua orang miskin, kurang beruntung, ini dicocokkan dengan data BPS," ujar Ahok di Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, penyaluran zakat melalui Bank DKI juga dinilai sudah tepat. Pasalnya, sistem ini tidak akan tumpang tindih dengan program kesejahteraan sosial di DKI seperti KJP (Kartu Jakarta Pintar).

"Ini harus diketahui. Kalau enggak tahu siapa yang miskin bagaimana kami tahu. Zakat, infaq, sedekah seperti ini baiknya digabungkan dengan data sosial dan data sekolah, data kesehatan, RT/RW yang kerja dengan benar dan rumah deret, supaya kami tahu siapa yang benar-benar miskin," tutur Ahok.

Untuk menghindari penyelewengan terhadap dana zakat yang masuk ke Bank DKI, Ahok mengatakan penyaluran zakat bagi masyarakat yang membutuhkan akan dilakukan secara bertahap.

"Semua masih di rekening bank, tapi ada juga sebagian yang sudah ditarik. Tapi ini bertahap. Sama kasus kebersihan, masih ada oknum yang nakal juga. Ditarikin minta Rp 500 ribu, sudahlah, makan uang saja sudah salah apalagi makan uang orang miskin," kata Ahok.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas