Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Iktikaf dan Kesalehan Sosial

SALAH satu ibadah yang disunahkan untuk banyak dilakukan di bulan Ramadan adalah iktikaf, terutama pada sepuluh hari terakhir.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Iktikaf dan Kesalehan Sosial
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Jamaah bersiap sholat Isya di penghujung bulan Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2013). Bulan Ramadhan dipergunakan sebaik-baiknya oleh umat Islam untuk mencari pahala, antara lain dengan membaca Al Quran, beriktikaf, dan shalat tarawih. (Kompas/Agus Susanto) 

Oleh KH Cholil Nafis, Ph D
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PB NU
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Pusat

SALAH satu ibadah yang disunahkan untuk banyak dilakukan di bulan Ramadan adalah iktikaf, terutama pada sepuluh hari terakhir. Setiap memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, Rasulullah SAW memperbanyak iktikaf di masjid dan bahkan izin serta menyuruh keluarganya untuk melakukannya.

Iktikaf adalah berdiam diri dalam masjid dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Selama iktikaf, orang yang beriktikaf menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdo'a, dzikir, berselawat pada Nabi, membaca Al-Quran dan mengerjakan amal kebaikan lainnya di dalam masjid.

Iktikaf memiliki makna yang dalam bagi kehidupan seorang muslim, apalagi di zaman yang penuh dengan godaan duniawi seperti sekarang ini. Pernak-pernik kehidupan duniawi mudah sekali melalaikan manusia kepada Tuhannya. Secara formal, banyak orang mengakui dirinya beriman kepada Allah SWT, tetapi ternyata keimanannya itu kadangkala baru di lisannya saja. Tidak ada sinkronisasi antara kata "iman" dan "perbuatanya". Godaan dunia mudah sekali menggelincirkan keimanannya.

Fenomena zaman sekarang, masih banyak umat Islam yang sudah melakukan amal ibadah baik yang sunah maupun yang wajib, tetapi masih saja melakukan kemaksiatan. Jamaah masjid semakin meningkat, demikian juga jamaah haji dan umrahnya. Tetapi kemaksiatan terus merajalela. Bahkan kemaksiatan yang berdampak kepada kerugian orang lain, seperti menipu dalam bisnis, korupsi dan lain-lain.

Tentu, fenomena ini menimbulkan pertanyaan kenapa ibadah yang dilakukan tidak berpengaruh terhadap karakter sosialnya. Di sinilah perlunya melakukan ibadah lain yang dapat memantapkan hati untuk istiqamah antara ibadah hablum minallah dan hablum minannas. Di bulan Ramadan ini, ibadah iktikaf dapat menjadi ibadah tambahan yang jika dilakukan dengan baik akan dapat mengistiqamahkan karakter manusia.

Iktikaf bukanlah ibadah yang hanya berdimensi hablum minallah saja. Betapapun orang yang beriktikaf diperintrahkan agar khusyuk hanya berzikir kepada Allah SWT saja, tetapi bukan berarti dalam iktikaf ini mengajarkan manusia untuk jauh dari kehdupan dunianya. Justru pada saat-saat iktikaf itu, di mana hati dan pikiran hanya tertuju kepada Allah semata, orang yang beriktikaf  juga seharusnya berintrospeksi tentang dirinya dan perbuatan-perbuatannya. Dengan demikian orang yang beriktikaf dapat merubah sikap dan prilakukanya dalam kehidupan  sehari-hari.

BERITA REKOMENDASI

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menjamin orang-orang yang hatinya terikat dengan masjid di akhirat nanti akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Masjid lambang kesucian dan masjid juga lambang kedekatan dengan Allah SWT. Sehingga orang yang hatinya terikat dengan masjid tentu akan memiliki rasa takut untuk melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dalam kehidupan sehari-hari.
Di sinilah iktikaf diharapkan mampu membekaskan dalam hati setiap pelakunya bahwa berdiam diri di masjid bukan berarti keterikatan dengan masjid hanya pada saat iktikaf saja. Tetapi jutru iktikaf itu menjadi latihan agar orang yang melaksanakannya dapat melekatkan masjid itu sebagai pengendali dalam hidupnya. Sehingga setiap perilakunya dikendalikan oleh hatinya yang sudah dekat dengan Allah SWT yang ditempa melalui itikaf.

Semoga kita dapat memanfaatkan waktu senggang kita. Bahkan meluangkan waktu di bulan Ramadan untuk beriktikaf agar dapat meraih pahala dan mengistiqamahkan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas