DPRD Desak Pemkot Depok Gelar Operasi Yustisi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mendesak Pemerintah Kota Depok untuk segera menggelar operasi yustisi kependudukan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Menjelang arus balik Lebaran tahun ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mendesak Pemerintah Kota Depok untuk segera menggelar operasi yustisi kependudukan untuk mengantisipasi masuknya warga pendatang ke Kota Depok.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Kota Depok, Rintis Yanto kepada wartawan, Jumat (1/8/2014).
"Paling tidak Sabtu (2/8/2014) besok, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Depok sudah menggelar operasi yustisi. Karena diperkirakan besok arus balik mulai meningkat," kata Rintis Yanto.
Menurutnya operasi yustisi bertujuan mengantisipasi pendatang gelap serta menekan lonjakan penduduk di Kota Depok.
"Kalau tidak maka persoalan sosial di kota ini akan terus terjadi. Kami minta ini harus diperhatikan dengan seksama," katanya.
Sebab, tambah Rintis, pada arus balik Lebaran tahun 2013 lalu, banyak jumlah pendatang ke Kota Depok yang ditandai dengan tidak adanya KTP Depok yang masuk ke Kota Depok tanpa ada antisipasi Pemkot Depok.
Untuk tahun ini, Rintis Yanto meyakini sejumlah pemudik yang kembali kde Depok akan membawa kerabat atau sanak saudaranya untuk mencari pekerjaan di Depok.
Padahal katanya belum tentu mereka memiliki kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan industri dan perusahaan di Depok.
"Inilah yang menyebabkan angka pengangguran di Depok terus meningkat. Yang paling dikhawatirkan juga menimbulkan kepadatan penduduk dan masalah sosial muncul mulai dari kriminalitas sampai hal lainnya," paparnya.
Sebab kata Rintis, ketersediaan lapangan pekerjaan di Depok ke depan belum tentu ada dan jumlahnya memadai.
"Jadi harus diantisipasi dari sekarang supaya nanti persoalan yang besar tidak makin menyulitkan," katanya.
Karenanya Rintis meminta agar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Depok segera membentuk tim operasi yustisi dengan memantau beberapa lokasi yang kerap dipadati pendatang baru tersebut.
"Seperti, di Kecamatan Beji, Cimanggis, Sukmajaya, Cipayung dan Tapos. Ke lima wilayah itu kerap dijadikan hunian pendatang baru dalam mencari pekerjaan. Apalagi, lima kecamatan itu juga sedang melaksanakan pembangunan pusat hunian yang kian berkembang," papar Rintis.
Ia berharap tim yang dibentuk nantinya cepat bergerak dengan mendata pendatang dan memulangkannya ke kampung halaman jika memang tidak mumpuni bersaing mencari pekerjaan di Depok. (bum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.