Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

Tribunnews.com, Georgia - Dr. Mahmoud Ibrahim, seorang spesialis penyakit hormon dan direktur Pusat Edukasi Diabetes di McDonough, Georgia, AS, mengatakan umat Islam yang menderita diabetes tipe II harus mendapatkan pengetahuan cara puasa yang aman untuk kesehatannya.

Menurut dia, berpuasa dapat memberikan dua risiko terhadap penderita diabetes tipe II. Pertama, komplikasi gula darah rendah dan tinggi, ketidakseimbangan metabolisme, dehidrasi, dan darah beku. Kedua, berat badan bertambah.

"(Pengetahuan cara puasa aman) ini tidak (menyuruh) untuk mengabaikan ibadah puasa, tetapi membantu mereka yang melaksanakan agar dapat melaksanakan puasa secara aman," katanya melalui wawancara telepon kepada Reuters.

Mahmoud Ibrahim menambahkan bahwa ada program edukasi untuk membagikan pengetahuan soal puasa aman bagi penderita diabetes tipe II, yang memfokuskan pada perencanaan makan, aktivitas fisik, pemantauan glukosa darah, dan komplikasi metabolisme akut.

Selain itu, akan disertakan pula pengetahuan terkait perencanaan dan penanganan diabetes secara individual.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Ibrahim dan rekan-rekannya pada akhir bulan Ramadan, individu yang mendapat program edukasi tersebut berhasil mengendalikan glukosa darahnya dan mengurangi berat badannya secara signifikan.

Ibrahim juga menuturkan seharusnya keputusan untuk berpuasa sebaiknya didiskusikan di antara penderita, pemimpin agama, dan konsultan kesehatannya.

"Penderita diabetes tipe I yang butuh insulin tidak dianjurkan untuk berpuasa. Anak di bawah umur juga. Tentunya, wanita hamil dan diabetes pun seharusnya tidak puasa sama sekali," katanya memberi saran.