Keajaiban Doa
"Ya Tuhan, apa salah dan dosaku. Tega nian Engkau melakukan ini padaku. Satu-satunya milikku hanyalah gubuk ini untuk bertahan hidup."
Editor: Y Gustaman
Oleh: Prof Dr Komaruddin Hidayat, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
ALKISAH, terdapat sebuah kapal kecil mengalami kecelakaan di laut. Dari sekian banyak penumpangnya, terdapat seorang yang pandai berenang sehingga berhasil menyelamatkan diri di sebuah pulau yang terpencil tak berpenghuni.
Ia sabar menunggu kapal yang mampir. Di tempat itu selain cuaca panas juga sering turun hujan lebat. Oleh karena itu ia membuat gubuk. Untuk bertahan hidup, ia mencari buah-buahan, menangkap ikan, dan rajin berdoa pada Tuhan agar segera datang pertolongan.
Suatu hari setelah seharian mencari kayu dan buah-buahan, dia menangis pilu melihat gubuknya terbakar. "Ya Tuhan, apa salah dan dosaku. Tega nian Engkau melakukan ini padaku. Satu-satunya milikku hanyalah gubuk ini untuk bertahan hidup. Tetapi sekarang terbakar".
Besok paginya, dia kaget campur gembira ketika melihat ada kapal mendekat ke pulau itu. Dia bertanya, "Dari mana Saudara tahu saya sudah lama terdampar di pulau ini dan siang-malam berdoa pada Tuhan menunggu pertolongan?" Penolong itu pun menjawab, "Aku melihat asap membumbung dari arah pulau ini. Aku yakin pasti ada seseorang yang memerlukan pertolongan, maka aku datang ke sini. Ternyata dugaanku benar. Ayo segera naik kapal, kita kembali ke daratan."
Pesan moral kisah singkat ini sangat jelas. Ketika terkena musibah jangan berhenti berusaha dan berdoa. Berusaha dengan segenap kekuatan nalar dan tenaga, berdoa pada Tuhan dengan ketulusan hati sedalam-dalamnya. Ora et labora.
Sehebat dan sepintar apapun seseorang tak ada jaminan tercapai apa yang didambakannya dalam hidup. Jika tidak disertai kepasrahan pada Tuhan, ketika terjadi kegagalan akan semakin frustasi dan kehilangan keseimbangan hidup.
Sebaliknya, sekalipun rajin berdoa jika tidak disertai usaha secara rasional dan sungguh-sungguh, tak akan terjadi keajaiban. Misalkan Anda masuk ruang ATM ingin mengambil uang, jika nomor PIN salah, uang tak akan keluar sekalipun berjam-jam berdoa di ruang ATM.
Pesan moral kedua, jawaban Tuhan dari doa seseorang tidak seketika. Bahkan tidak jarang dalam bentuk lain, di luar apa yang diminta.
Dalam hal ini, Tuhan mengganti dengan sesuatu yang lebih tepat bagi hamba-Nya, karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik baginya. Makanya ketika berdoa harus yakin doanya didengar dan dikabulkan, namun hindari sikap mendikte Tuhan ketika berdoa.
Dalam tradisi Islam, berdoa selalu dimulai dengan pujian dan menyampaikan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang tak terhitung. Kedua, menyampaikan permohonan. Ketiga, ditutup dengan sikap rendah hati, bahwa Tuhan maha suci dan segala pujian hanya milik Tuhan.
Dengan urutan itu kita diajari berdoa secara sopan dan sungguh-sungguh, namun ujungnya keputusan akhir kita kembalikan pada Tuhan. Artinya, kita harus ridha pada apapun keputusan Tuhan.
Bahwa apa yang terjadi, itulah yang terbaik setelah kita berusaha secara optimal, lahir dan batin. Dalam Alqur'an diingatkan (QS 2:216), kita sering membenci sesuatu, padahal di balik itu justru tersimpan kebaikan.
Sebaliknya, kita sering terpikat dan kagum akan sesuatu, pada hal apa yang kita dambakan itu mencelakakan. Makanya orang tua selalu memberi nasihat, janganlah membenci atau mencintai sesuatu secara berlebihan, karena bisa jadi suatu saat apa yang kamu cintai atau benci akan berbalik posisinya.
Banyak kisah hidup yang membenarkan peringatan di atas. Misalnya saja, ada orang yang kesal karena terlambat naik pesawat gara-gara satu dan lain hal.Beberapa jam kemudian baru tersadar dan dibuat kaget, ternyata pesawat yang mestinya dia naiki mengalami kecelakaan.
Cerita serupa bisa diperbanyak, karena dalam masyarakat banyak terjadi hal-hal yang awalnya bertolak belakang dengan logika sehat dan keinginan, tetapi setelah selang beberapa waktu baru terbuka tabir kehendak dan kasih Tuhan di balik suatu musibah.
Satu cara untuk bermohon pada Tuhan agar terhindar dari musibah yang tidak terduga adalah memperbanyak bersedekah, sekecil apapun yang dilakukan secara rutin. Jangan lewatkan tiada hari tanpa menolong dan menggembirakan orang lain, khususnya mereka yang dalam kesulitan. Rasulullah bersabda, Tuhan akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama dia senang menolong sesamanya.