Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Bersahabat dengan Alquran

Dalam dasawarsa terakhir tampak gejala yang sangat menonjol tumbuhnya lembaga lembaga pendidikan dan program yang berkaitan dengan Alquran.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Bersahabat dengan Alquran
tribun timur/tribun timur/muhammad abdiwan
Sejumlah umat muslim membaca kitab suci Alquran di Masjid Al Markaz Makassar, Jumat (19/6). Selama bulan Ramadhan, umat muslim memanfaatkan waktu berpuasa dengan memperbanyak ibadah, seperti salat dan bertadarus (membaca Al Quran). tribun timur/muhammad abdiwan 

Oleh: Dr Mutohharun Jinan, Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENDIDIKAN dan pengkajian Alquran tidak pernah surut sejak diturunkan 15 abad lalu hingga sekarang. Dalam dasawarsa terakhir tampak gejala yang sangat menonjol tumbuhnya lembaga lembaga pendidikan dan program yang berkaitan dengan Alquran. Antara lain ditandai merebaknya sekolah dan pesantren khusus tahfiz Alquran, beragam pelatihan metode menghafal Alquran, dan beragam penawaran cara mudah membaca dan menerjemah Alquran.

Menurut Quraish Shihab (2007), Alquran adalah wahyu Allah yang memiliki keistimewaan baik dari segi redaksi, keindahan kalam, cara pengungkapan, maupun pesan yang dikandungnya. Alquran memperkenal dirinya sebagai petunjuk bagi manusia (QS. Al Baqarah/2: 185).




Inilah fungsi utamanya diturunkan agar manusia hidup bahagia dunia dan selamat di akhirat. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya antara lain sebagai obat, rahmat, penerang, nasihat, pembeda antara haq dan batil serta memberi putusan bagi persoalan kehidupan manusia (QS. Al Baqarah/2: 213).

Hubungan manusia dengan Alquran seharunya tidak bisa dipisahkan karena keduanya datang dari asal yang sama yaitu Allah SWT. Ibarat sebuah produk elektronik dan buku user guide nya, agar produk itu dapat berfungsi secara baik dan tahan lama harus dioperasikan sesuai buku petunjuk penggunaannya.

Begitu juga manusia supaya tetap terjaga status kemanusiaannya, hidup selamat dunia akhirat, hanya ada satu cara, yaitu hidup dalam bimbingan Alquran. Gejala yang tampak di masyarakat, kaum muslim semakin akrab dengan Alquran. Selain semakin banyaknya pondok tahfid Alquran dan gerakan menghafal Alquran, kecintaan pada Alquran juga tampak pada geliat industri kreatif dengan berbagai jenis pencetakan dan digitalisasi Alquran.

Perkembangan ini menggugah para pelaku industri penerbitan untuk belomba lomba menyuguhkan cetakan mushaf Alquran dengan tampilan yang terbaik dan terjangkau harganya. Di toko toko buku saat ini akan mudah dijumpai berbagai jenis Alquran dengan kemasan yang sangat bervariasi.

BERITA TERKAIT

Varian penerbitan Alquran meliputi desain yang kian estetis (warna warni, kertas berkualitas tinggi, dan ilustrasi indah dari sampul hingga isi), penekanan tema tertentu (saintifik, fikih dan lain lain), kelengkapan isi (terjemahan perkata, asbabun nuzul, dan tafsir singkat), sasaran dan fungsinya (untuk perempuan, anak, dan untuk hafalan), serta fitur lain yang semua itu untuk merangsang kaum muslim lebih dekat dengan Alquran.

Dahulu Alquran dicetak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar sebagai bacaan saja, betatapun ini juga sangat suci dan penting. Tetapi saat ini seiring dengan meningkatnya gairah spiritualitas di tengah kemodernan, Alquran dicetak beragamfitur untuk memenuhi tingkat kebutuhan masyarakat yang menganut prinsip kemudahan, menyenangkan, dan menarik minat gaya hidup muslim modern.

Kebutuhan kaum muslim terhadap kitab suci Alquran, setidaknya di Indonesia terus meningkat. Menurut data Asosiasi Penerbit Mushaf Alquran (APQI) idealnya kebutuhan per tahun sekitar 35 juta eksemplar, tetapi baru dapat dipenuhi maksimal 5 juta. Lebih dari itu, meningkatnya gairah mempelajari dan tingginya kebutuhan terhadap mushaf Alquran menujukkan adanya proses keberimbangan antara kualitas dan kuantitas kaum muslim, utamanya di kalangan kelas menengah.

Ada banyak makna di balik gejala Quranisasi yang merembes ke segenap sendi kehidupan. Tentu hal ini memperlihatkan kuasa Allah dalam memelihara Alquran, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya Kami yang menunrunkan Alquran dan Kami juga yang akan menjaganya" (QS. Al Hijr/15: 9).

Banyak disebutkan dalam Hadis betapa merugi dan bahayanya orang yang jauh dari Alquran. Antara lain digambarkan seperti rumah ambruk, seperti buah yang pahit, seperti hidup dalam kegelapan. Sebaliknya, Allah akan mengangkat derajat orang orang yang akrab dengan Alquran, yaitu memperoleh ketenangan hati, kelapangan rizki, serta mendapat syafaat di hari kiamat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas