Pemulung di Masjid Istiqlal Keluhkan Pendapatannya Menurun
Umat muslim yang melaksanakan Salat Id Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah menjadi berkah tersendiri bagi Ayi (38) pria asal Bandung
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat muslim yang melaksanakan Salat Id Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah menjadi berkah tersendiri bagi Ayi (38) pria asal Bandung.
Ayi yang berprofesi sebagai pemulung dapat mengumpulkan kardus dan koran usai umat melakukan Salat Id.
Dengan membawa karung, Ayi memilah sampah yang bisa dibawanya ke pengepul. Ia tidak perlu lagi berkeliling di wilayah seputar Monas, tetapi langsung bergegas ke Masjid Istiqlal.
Saat ditemui Tribunnews.com, Ayi sedang merapihkan kardus didepan pintu Al Fattah Masjid Istiqlal. Ia juga memisahkan botol-botol plastik serta koran. Karung yang dibawanya masih terisi setengah. Saat Hari Raya Idul Fitri, biasanya Ayi dapat bolak-balik ke Masjid Istiqlal selama empat kali hingga sore hari.
Namun, Ayi mengaku mengeluhkan harga-harga sampah yang merosot tajam. Hal itu berdampak pada penghasilan yang didapatnya. Berbeda dengan tahun lalu, pendapatannya saat ini malah menurun.
"Dulu kardus dihargai Rp 2.500 per kilo, pak. Sekarang malah turun Rp 1.000 per kilo," katanya sambil merapihkan topi saat ditanyaTribunnews.com di Masjid Istiqlal, Jumat (17/7/2015).
Hal yang sama juga terjadi pada harga koran bekas. Harganya Rp1000 per kilo. Paling banyak, kata Ayi, kardus yang ia kumpulkan sebanyak 30kilogram. Sehingga ia baru mendapatkan Rp30ribu.
"Kalau tahun kemarin saya dapat 1kuintal. Terus 1 kilogramnya harganya Rp2500, lumayan banget kan, Mas," tutur Ayi yang mengenakan jaket hitam.
Sambil memilah kardus, Ayi kembali bercerita mengenai harga botol plastik yang merosot tajam. Tahun lalu, harga botol Rp8000perkilogram. Kini harganya merosot tajam menjadi Rp2500 perkilogram.
"Tuh mas, botol-botol itu dulu lumayan mahal sekarang murah banget. Lebaran malah harganya turun, yang lain padahal malah naik ya," ujar Ayi mempertanyakan hal itu sambil menunjuk ke arah sampah botol plastik.
Pada hari lebaran, Ayi mengatakan pengepul barang rongsokan ikut libur. Pengepul tersebut berada di dekat Masjid Istiqlal. Sehingga ia harus menyimpan barangnya di rumah kontrakannya. Jika dahulu ia bisa mendapatkan Rp450ribu saat Idul Fitri, kini Ayi pesimis. Menurut Ayi dengan barang rongsokan yang dikumpulkan baru tercapai Rp150 ribu.
"Susah dapat kayak dulu, padahal kita juga mau lebaran nih Mas. Belum bisa pulang ke Bandung dulu, masih cari dulu sampai banyak," kata Ayi.