TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Selama bulan suci Ramadhan, Prof Dr H A Hafidz Anshary Az, MA meminta umat Islam memperbanyak amaliah.

Perbanyak amalan itu disampaikannya dalam tausiah di Masjid Agung Miftahul Ihsan Banjarmasin, Selasa (7/6/2016).

Hafidz Anshary mengutip hadist Nabi yang diriwayatkan Salman dan Thaha, sewaktu Rasulullah berkhutbah di akhir bulan Syaban.

"Nabi bersabda: Wahai manusia, sungguh, akan datang bulan sangat besar, bulan mulia dan penuh berkah yakni bulan Ramadan. Di dalam bulan Ramadan itu ada satu malam yang lebih baik yaitu malam laidatul qadar," katanya.

Berdasarkan hadist di atas, sebagai umat Islam sebaiknya meningkatkan amaliah, terutama selama Ramadan,

"Amaliah pertama kita memaksimnal malam Ramadan dengan memperbanyak beribadah. Malam lailatul qadar datang mesti diakhir Ramadan. Buktinya, Alquran diturunkan pada malam laitul qadar di hari 17 Ramadhan," katanya.

Amaliah kedua, kata Hafizd, melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa merupakan wajib dilaksnakan umat Islam.

Puasa tidak hanya hanya menahan haus dan lapar, tapi harus bisa menjadi orang muslim yang muhtadin. Bisa menahahan emosi dan lain-lainnya.

Selama Ramadan sembahyang malam. "Salat malam menjadi dua bagia, tarawih dan witir serta melaksanakan tahajud.

Lalu, banyak-banyak melakukan kebaikan. "Sekecil apapun perbuatan kebaikan, nilainya lebih baik dari bulan lain," katanya.

Misalnya bila melaksakan salat Zuhur berjemaah di Mesjid, pahalanya 27 kali dibandingkan salat sendirian.

Ditambah pahala melakukan kebaikan selama Ramadan 70 kali lipat dibanding hari biasa, bisa dihitung berapa besarnya.

Lalu, lanjut dia, bulan Ramadan itu merupakan bulan sabar. Jadi, selama bulan suci, banyak-banyak bersabar dan jangan banyak mengeluh. Rezeki sedikit atau banyak alhamudlillah.

Selain itu, katanya, banyak-banyak menolong orang selama Ramadan, sesuai klpasitas.

Terakhir kalau ingin dapat pahala banyak dengan memberi makan orang yang berbuka puasa.

"Memberi makan orang berbuka puasa itu akan menjadi pengampunan dosa-dosanya dan membebaskan diri dari api neraka. Juga akan dapat pahala sebanyak orang yang dibukakan puasanya," jelasnya.

Misalnya, bila kita membukakan orang puasa sebanyak 200 orang, berarti mendapat pahala 200 orang itu.