Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Saran Dokter Anestesi: Agar Puasa Tetap Sehat, Hindari Makan Banyak Saat Sahur dan Berbuka

Dr. Razeen Mahroof, seorang pakar anastesi dari Oxford, memperingatkan agar kita tidak makan terlalu banyak di luar jam puasa.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Saran Dokter Anestesi: Agar Puasa Tetap Sehat, Hindari Makan Banyak Saat Sahur dan Berbuka
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama sebulan penuh, sebagian besar Muslim hanya makan dua kali sehari; yaitu sahur sebelum matahari terbit dan iftar setelah matahari terbenam.

Tahun ini, di negara-negara di belahan bumi utara, Ramadan bertepatan dengan musim panas, sehingga waktu berpuasa jadi lebih panjang. Sebagian Muslim di AS akan berpuasa hingga 17 jam sehari.
 
Dr. Razeen Mahroof, seorang pakar anastesi dari Oxford, memperingatkan agar kita tidak makan terlalu banyak di luar jam puasa.

Mahroof mengatakan kepada situs kesehatan Inggris, NHS Choices, bahwa waktu sahur kita sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengenyangkan sekaligus memberikan energi selama berjam-jam, seperti karbohidrat.

Pakar nutrisi senior Lovely Ranganath mengatakan kepada Gulf News
bahwa tidur dan cukup cairan juga menjaga agar tubuh tetap sehat selama bulan puasa.

Dia mengatakan kekurangan cairan tidak hanya bisa menyebabkan dehidrasi, tapi juga perut kembung.

Terdapat lebih dari 1,6 miliar Muslim di seluruh dunia. Sekitar 3,3 juta di antaranya berada di AS.

Banyak Muslim berbuka puasa dengan makan kurma dan meminum seteguk air, tradisi yang dimulai hampir 1.400 tahun lalu oleh Nabi Muhammad SAW.

Sumber: VOA Indonesia
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas