Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Anak Tak Sahur? Ini Trik Agar Tetap Kuat Berpuasa

Adakalanya anak tidak bersantap sahur karena berbagai alasan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Anak Tak Sahur? Ini Trik Agar Tetap Kuat Berpuasa
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka
Bulan Ramadhan yang dikenal sebagai bulan penuh rahmat bagi umat Islam bisa dijadikan moment yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa. Di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim sehingga bulan Ramadhan akan benar-benar terasa kekhusyu an untuk menjalankan ibadah Ramadhan. Model : Shirin Nafeeza Ayu TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM - Adakalanya anak tidak bersantap sahur karena berbagai alasan.

Mulai orangtua bangun kesiangan sehingga tidak sempat menyiapkan menu santap sahur, telat bangun, dan berbagai alasan lainnya.

Meski begitu, lupa bersantap sahur bukan menjadi alasan bagi anak untuk absen berpuasa.

Berikut tip agar anak tetap kuat berpuasa meski lupa sahur:

Berikan Penguat
Ada yang bilang, niat adalah kunci keberhasilan seorang anak untuk berpuasa. Kembali kuatkan mental dan niat anak agar ia berhasil menjalankan puasanya.

“Mama tahu, kamu pasti kuat puasa sampai beduk Magrib.” Ungkapan positif itu mampu mendorong anak agar dapat menjalankan puasanya secara full.

 Atur Aktivitas

Berita Rekomendasi

Sulit meminta anak agar menghentikan seluruh aktivitasnya saat berpuasa. Dunia anak adalah dunia bermain, sehingga ia perlu bermain sekalipun sedang puasa, tidak bersantap sahur pula.

Yang dapat orangtua lakukan, atur aktivitas anak. Usahakan di waktu pagi dan siang, anak melakukan aktivitas yang tidak menguras tenaga seperti menonton film kesayangan, bermain kartu, balok, dan lainnya.

Nah, sore hari menjelang berbuka puasa, anak diperbolehkan melakukan aktivitas fisik macam bermain sepeda, bola, kejar-kejaran, dan lainnya.

 Jadi Panutan

Orangtua jadilah teladan. Meski tidak sahur, jangan mengeluh haus atau lapar. Dengan begitu, anak akan meniru dan tekadnya menamatkan puasa di hari itu semakin kuat.

 Alihkan Perhatian

Sangat mungkin anak akan mengeluh perutnya lapar dan meminta untuk membatalkan puasanya. Nah, tugas orangtua kembali untuk memotivasi anak agar dapat menamatkan puasanya.

“Sebentar lagi Nak.” Alihkan perhatian, sehingga anak lupa akan rasa laparnya seperti mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas yang disukai.

 Jangan Lupa Reward

Saat anak berhasil menjalankan puasa secara full meski tidak sahur, berikan reward.

Entah berupa pujian, acungan jempol, atau hidangan istimewa sehingga anak lebih termotivasi dan bersemangat menjalankan puasanya.

Namun demikian, pastikan anak sudah mampu berpuasa secara penuh. Jangan lakukan tip di atas ketika orangtua baru mengajari anak puasa.

Saat baru belajar, anak harus diajarkan puasa secara bertahap. Bila lupa bersantap sahur, anak dibolehkan untuk tidak berpuasa atau berpuasa sesuai dengan kemampuannya.

Kapan anak bisa berpuasa secara penuh? Sangat tergantung dari kondisi dan pengajaran puasa pada anak.

Ada balita yang sudah kuat berpuasa secara penuh, tapi tidak sedikit anak yang sudah duduk di kelas 5 sekolah dasar baru bisa berpuasa secara full.

 Jangan paksa anak. Bila ia terlihat sudah tidak kuat berpuasa yang ditandai dengan kondisi tubuh sangat lemas, maunya tidur, dan muncul tanda-tanda dehidrasi, biarkan anak membatalkan puasanya.

 Bila anak terus merengek dan terlihat sulit diatasi, anak boleh tidak berpuasa. Jangan sampai ada kesan, ibadah merupakan hal yang tidak menyenangkan dan menyebabkannya tidak nyaman.

Jadikan pengajaran puasa sebagai aktivitas menyenangkan.

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas