Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Multitafsir Konsep Khalifah

Kata dan konsep khalifah di sini dipahami berbeda dari konsep kekhalifahan yang diperjuangkan oleh kelompok tertentu.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Multitafsir Konsep Khalifah
YouTube
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Komaruddin Hidayat. 

Oleh: Prof Dr Komaruddin Hidayat, Guru Besar UIN Syarif Hidyatullah

TRIBUNNEWS.COM - Dalam Alquran (2: 30-33) terdapat narasi dialog antara Tuhan dan malaikat. Dialog ini sangat menarik sehingga mengundang berbagai ahli tafsir untuk berusaha menangkap apa sesungguhnya pesan Allah dengan firman-Nya itu.

Satu di antara kata kuncinya adalah Allah ingin menjadikan Adam (manusia) sebagai khalifah di muka bumi. Kata dan konsep khalifah di sini dipahami berbeda dari konsep kekhalifahan yang diperjuangkan oleh kelompok tertentu.

Ketika Allah berfirman hendak menjadikan manusia khalifah yang berarti wakil atau mandataris Tuhan di muka bumi, maka malaikat pun heran, kaget, lalu bertanya bernada protes. Wahai Tuhan, kata malaikat, akankah Engkau akan mengangkat mandataris-Mu yang nantinya senang membuat kerusakan dan pertumpahan darah?

Bukankah selama ini kami para malaikat senantiasa memuji-Mu dan menyucikan-Mu, apakah masih kurang? Tuhanpun menjawab, Aku lebih tahu apa yang akan Aku lakukan, apa yang kamu tidak mengetahuinya.

Maka Tuhan pun memberi bekal dan mengajari Adam ilmu pengetahuan tentang semesta ini, lalu dituangkan dalam simbol-simbol bahasa.

Dengan keunggulan akalnya Adam dan anak-anaknya melakukan kajian (iqra) tentang semesta, atau riset mengenai sifat-sifat alam, lalu hasilnya dituangkan dan diabadikan ke dalam simbol bahasa yang pada urutannya jadi buku-buku ilmiah.

Berita Rekomendasi

Sebuah kreasi yang tidak sanggup dilakukan oleh malaikat. Dengan kemampuan akalnya, manusia dari zaman ke zaman senantiasa menggali dan memperluas ilmu pengetahuan.

Dengan kegiatan research, batas-batas ilmu selalu ditembus dan diperluas. Manusia menciptakan simbol-simbol huruf dan angka untuk menyimpan dan mengkomunikasikan hasil risetnya sehingga dapat diwariskan kepada generasi di belakangnya.

Dengan modal akal dan kebebasan berkreasi serta berinovasi, dunia manusia jauh lebih kaya dari dunia malaikat dan hewan. Makanya manusia juga disebut sebagai homo faber. Makhluk yang selalu mencipta peralatan teknis agar hidup lebih nyaman.

Misalnya, dari zaman ke zaman manusia selalu mencipta dan memperbaiki sarana transportasi untuk memperpendek jarak dan memanjakan diri. Untuk menutupi keterbatasan pendengarannya, diciptakan pesawat telepon untuk saling berbicara dan mendengarkan dari jarak jauh.

Terinspirasi oleh burung yang terbang menjelajahi angkasa, manusia mencipta pesawat terbang. Demikianlah seterusnya, semua itu para malaikat tidak bisa melakukannya.

Tugas malaikat adalah bertahmid dan bertasbih yang dilakukannya secara konsisten tanpa penyimpangan karena malaikat tidak dibekali akal pikiran dan kebebasan berkreasi. Jadi, keunggulan manusia itu tidak cukup pada iman dan ritualnya saja, melainkan mesti didukung dengan keunggulan ilmunya.

Sebagaimana disebutkan dalam Alquran (58: 11), Allah akan mengangkat derajat seseorang maupun sebuah bangsa jika mereka memiliki iman yang teguh dan ilmu pengetahuan unggul. Manifestasi iman ialah akhlak yang yang mulia, mereka yang berintegritas.

Ilmu tanpa integritas akan mudah mendorong malapetaka. Sebaliknya, rajin beribadah mirip malaikat, jika tanpa ilmu tak akan sanggup menerima mandat kekhalifahan Allah di muka bumi.

Potret dunia Islam sekarang ini sangat nyata, meskipun warisan ajaran agamanya paling lengkap dan paling mutakhir, alam yang dihuni pun kaya raya, tetapi karena tertinggal dalam capaian ilmu pengetahuan, masyarakat Islam kalah dalam membangun kemakmuran di dunia.

Padahal doa yang paling banyak dipanjatkan adalah bagaimana meraih kebaikan dunia, fiddunya hasanah, baru disusul kebaikan di akhirat, wa fil akhirati hasanah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas