Selama Ramadan, Ribuan Porsi Bubur Samin di Masjid Darussalam Solo Langsung Ludes Diserbu Jemaah
Ribuan porsi Bubur Samin ludes dibagikan dalam waktu sekitar 30 menit di Masjid Darussalam di Kelurahan Jayengan, Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ribuan porsi Bubur Samin ludes dibagikan dalam waktu sekitar 30 menit di Masjid Darussalam di Kelurahan Jayengan, Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Hiruk pikuk masyarakat yang rela antre untuk dapat menikmati bubur khas Banjar, Pulau Kalimantan, tersebut menjadi pemandangan menarik tersendiri.
Ketua Takmir Masjid Darussalam, HM Rosyidi berujar tradisi yang dilakukan setiap tahunnya tersebut selalu mengundang animo positif dari warga.
"Mereka pasti rela antre selepas Salat Ashar, dan untuk mendapatkan bubur samin khas Banjar tersebut," terangnya kepada Tribunsolo.com, Minggu (20/5/2018).
Untuk Ramadan 2018 ini disedikan sekitar 50 kg beras untuk sekitar 1.100 porsi dan 200 porsi di antaranya untuk berbuka di Masjid Darussalam.
Baca: Tidur Setelah Sahur Ternyata Bisa Bikin Cepat Lapar, Tubuh Pun Tak Sehat
Rosyidi berujar tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1980.
Berawal hanya dikonsumsi para perantau dari Banjar, bubur samin kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Pengolahan bubur samin ini butuh proses yang cukup lama, persiapan dilakukan pukul 10.00 WIB.
Racikan bahan dan bumbu antara lain beras, sayuran, bumbu rempah-rempah, irisan daging sapi, dan yang paling penting pakai minyak samin dicampur menjadi satu di dalam bejana besar.
Sekitar 11 orang dikaryakan untuk membuat bubur samin.
"Dalam pengolahan bubur ini harus diaduk terus agar tidak kering," terangnya.
Seusai Salat Ashar, bubur samin siap dibagikan kepada masyarakat. (*)