Dapat Pahala dan Sehat! Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Jalankan Salat Tarawih
Bukan hanya imbalan pahalanya yang teramat besar, salat tarawih merupakan ibadah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Bukan hanya imbalan pahalanya yang teramat besar, salat tarawih merupakan ibadah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
"Tarawih ternyata bermanfaat dalam membakar kalori setelah berbuka," kata Rissa Saputri SGz, Ahli gizi dari Banjarmasin.
Ibadah ini juga menyehatkan jantung dan ginjal, menstabilkan kadar gula darah, melancarkan fungsi pencernaan sehingga mencegah sembelit, dan lain-lain.
Mengapa demikian?
Melansir Hello Sehat, salat memiliki gerakan-gerakan yang bersifat seperti melakukan peregangan dan olahraga ringan.
Kurang lebih 200 kalori terbakar dengan melakukan sholat tarawih sebanyak 20 rakaat.
Kegiatan ini akan membakar kalori berlebih yang k
Baca: Kisah Kesaktian Tongkat yang Dipakai Khatib Menyebar, Pengelola Masjid di Tebet Larang Lakukan Ini
ita peroleh saat makan berbuka puasa 1-2 jam sebelumnya.
Gula darah akan mengalami kenaikan secara perlahan pada saat itu, dan dengan melakukan ibadah sholat tarawih, glukosa darah akan lebih cepat dibakar menjadi CO2 dan H2O.
Gerakan fisik saat melakukan salat akan meningkatkan respon fleksibilitas, koordinasi dan relaksasi.
Aktivitas tersebut juga mengurangi respon autonom yang berhubungan dengan stress dan melegakan kekhawatiran serta depresi.
Adrenalin dan noradrenalin juga disekresikan selama melakukan akitvitas salat malam. Kedua neurotransmitter ini bertanggungjawab dalam menjaga tubuh tetap siaga setelah melakukan aktivitas sholat.
Baca: Yeay, Puasa Bakal Langsing Nih! Yakin? Coba Cek Lingkar Perut, Kalau Bertambah Lakukan Trik Ini
Hal ini menjadikan salat malam suatu hal yang unik dimana terjadi kombinasi gerakan, perasaan damai, rasa euphoria dan keluhuran.
Gerakan yang berulang dan teratur selama sholat akan meningkatkan tonus dan kekuatan, tendon, fleksibilitas sendi dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung.
Gerakan tubuh akan membantu mencegah osteoporosis pada tulang usia tua yang mulai keropos (osteoporotik).
Sebagai contoh, peregangan yang dilakukan oleh lengan bawah saat mengangkat tubuh setelah sujud akan meningkatkan konten mineral pada tulang lengan bawah.
Jumlah beban yang bervariasi dari setiap gerakan sholat akan memberikan efek lubrikasi/melancarkan aliran cairan synovial pada tulang-tulang sendi. Hal ini merupakan proses yang menunjuang terpeliharanya fleksibilitas pada sendi tubuh.